JAKARTA—Rabu, (22/2/2017), pesawat yang ditumpangi Netanyahu bersama rombongan sedianya terbang menuju Australia dari Singapura. Namun, akibat larangan dari pemerintah Indonesia, pesawat Netanyahu terpaksa memutar jalan.
Larangan tersebut membuat perjalanan Netanyahu menjadi semakin lama. Menurut laporan Middle East Monitor, pesawat itu tiba di Sydney setelah 11 jam terbang dari Singapura.
Sementara jika ditempuh melalui wilayah udara Indonesia, pesawat Netanyahu hanya membutuhkan waktu sekitar 8,5 jam. Apakah ini tindakan balasan Indonesia atas larangan Israel yang melarang Menlu retno Marsudi memasuki Palestina tahun lalu?
Seperti diketahui, Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dengan total penduduk sekitar 250 juta. Indonesia merupakan pendukung kuat agar Palestina menjadi sebagai sebuah negara merdeka dari Israel.
Indonesia bersikap tegas terhadap Israel, ini sekaligus menjadi balasan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang pernah melarang Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi masuk ke Palestina tahun lalu.
Menurut laporan kantor berita Anadolu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membenarkan bahwa dia melarang Netanyahu melintasi langit Indonesia sebagai balasan atas perbuatannya.
“Kejadian ini biasa saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik,” kata juru bicara Kementerian Armanatha Nasir.
Armantha Nasir menambahkan, “Hal yang sama pernah dia (Israel-red) lakukan terhadap kita.”
Seperti diketahui pada Maret 2016 lalu, Israel melarang helikopter Yordania yang mengangkut Menteri Retno mengunjungi Ramallah, Palestina.
Di kota tersebut, Menteri dijadwalkan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan meresmikan konsulat di Amman, Yordania. []