PALESTINA–Organisasi HAM Palestina yang bertugas memantau pelanggaran Israel di Tepi Barat telah memberikan laporan terbaru. Israel dikabarkan telah memindahkan secara paksa penduduk Palestina oleh pemerintah Israel adalah dengan memutus jaringan air ke desa-desa dan kota-kota Palestina.
Dalam siaran persnya pada Selasa (17/9/2019), Yayasan St. Eve (Pusat Katolik untuk Hak Asasi Manusia) mengatakan, pihak berwenang Israel telah memutus air dari daerah Musafir Yatta dan desa Al-Tuwani, selatan Yatta, sebelah timur Hebron.
BACA JUGA: Ngeri, Ini Kesaksian Bocah-bocah Palestina yang Jadi Tawanan di Penjara Israel
Yayasan itu menjelaskan, penduduk daerah-daerah ini bagaikan menempati wilayah lembah pada musim dingin dan kekeringan pada musim panas. Sejak ratusan tahun hingga hari ini kehidupan mereka tergantung pada pengembalaan hewan ternak dan juga pertanian seperti gandum dan lainya.
Yayasan itu mengisyaratkan, area Musafir Yatta terdiri dari 19 komunitas Palestina. Areal Yatta dan Tuwani mencakup sekitar 37 ribu hektar. Sebagian besarnya adalah tanah pertanian dan termasuk klasifikasi daerah zona (c) menurut perjanjian Oslo antara PLO Israel pada tahun 1993, di mana Israel memiliki kontrol penuh terhadap masyarakat sipil dan keamanan di daerah-daerah tersebut.
Lembaga hak asasi manusia menambahkan, daerah itu adalah rumah bagi 3.000 warga Palestina, sementara jumlah ternak di daerah itu diperkirakan mencapai 40.000. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ternak Palestina di Hebron berlokasi di sana.
BACA JUGA: Tawanan Palestina Meninggal Dunia di Penjara Israel
Dia memperingatkan, “Musafer Yatta” dan “Tawani” menderita, seperti desa dan kota lain didefinisikan sesuai dengan perjanjian Oslo di zona (C). Mereka hidup dalam keterbatasan dan pengepungan sebagai akibat dari kebijakan pemukiman Israel serta kekerasan dari tentara Zionis dan pemukimnya.
Di samping itu, sesuai dengan penjajahan Israel, mereka menjadi target penembakan, menderita berbagai kebijakan Zionis seperti penggusuran rumah dan permbatasan kebebasan bergerak dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang memaksa mereka untuk meninggalkan rumah pindah ke daerah lain.
SUMBER: PALINFO