PALESTINA–Badan Urusan Tawanan Palestina pada Sabtu (20/3/2021) telah mengatakan bahwa 12 dari 39 ibu Palestina yang mendekam di penjara penjajah israel Damon dan Hasharon hidup menderita. Mereka menderita lantaran kekejaman para sipir penjara Israel dan pahitnya perampasan hak-hak para ibu untuk bertemu dengan anak-anak mereka.
Badan Urusan Tawanan dalam sebuah laporan pers mengatakan anak-anak dari para tawanan wanita tersebut merindukan ibu mereka, terlebih dalam peringatan “Hari Ibu” yang jatuh pada 21 Maret ini. Karena peringatan hari ibu ini dirayakan saat para tawanan wanita tersebut tidak diberi hak untuk bertemu dan berkomunikasi dengan anak-anak mereka, dengan alasan keamanan palsu.
BACA JUGA: Pasukan Israel Serbu Penjara Eshel dan Serang Tawanan Palestina
Penderitaan mereka semakin bertambah sulit akibat dalih keadaan saat ini terkait dengan prosedur khusus dengan maraknya virus Corona, termasuk penghentian kunjungan keluarga.
Laporan tersebut menyatakan bahwa para ibu Palestina yang mendekam di penjara penjajah Israel hidup dalam kondisi psikologis yang sulit, sebagai akibat dari kecemasan dan ketegangan, dan terus menerus memikirkan tentang kondisi anak-anak mereka dan bagaimana kehidupan mereka tanpa ibunya.
Yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika suami mereka juga mendekam di penjara penjajah Israel, sehingga anak-anak mereka hidup tanpa kedua orang tuanya.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa para ibu Palestina yang mendekam di penjara penjajah Israel mengalami segala bentuk tekanan dan prosedur ketat yang sewenang-wenang yang dilakukan oleh pihak penjajah penjajah Israel, mulai dari pengabaian medis hingga penyerbuan ke kamar-kamar mereka dan pemberian sanksi, dan mereka menjalani kehidupan dan penahanan dalam kondisi yang sulit dan keras.
Badan Urusan tawanan menyatakan bahwa otoritas pendudukan penjajah Israel telah menangkap dan menahan lebih dari 17.000 wanita Palestina sejak tahun 1967.
BACA JUGA: Tawanan Palestina Tengah Bertempur Lawan Israel dan Corona
Para wanita Palestina memiliki peran patriotik dan militan yang besar dalam menjalankan tanggung jawab mereka dalam menghadapi penjajah Israel bersama kaum pria Palestina.
Badan Urusan Tawanan juga telah meminta komunitas internasional untuk bekerja demi pembebasan para ibu dan wanita Palestina yang mendekam di dalam penjara Israel. Memberikan dukungan yang memadai untuk melindungi mereka dan anak-anaknya dari arogansi penjajah Israel. Pihaknya menyerukan pentingnya bekerja di semua level untuk membebaskan para tawanan wanita Palestina dan menghentikan penderitaan mereka di dalam penjara penjajah Israel. []
SUMBER: PALINFO