RAKHINE—Di tengah pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya, Israel terus memasok senjata mereka ke negara tersebut.
Namun penjualan senjata ke negara dengan mayoritas penganut Buddha tersebut, diklaim masih sedikit jumlahnya ketimbang negara-negara barat -terutama Amerika.
Dalih tersebut dikemukakan oleh Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, Israel masih berada di bawah negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, eksportir senjata terbesar, dalam menjawab pertanyaan anggota Knesset, Tamar Zandberg mengenai penjualan senjata ke Myanmar, 5 Juni lalu.
“Kami tunduk pada mereka dan mempertahankan kebijakan yang sama,” kata Lieberman seperti dilansir Haaretz, Senin, (4/8/2017).
Pleno Knesset, ujar Lieberman, bukan forum yang tepat untuk pembahasan memerinci mengenai masalah penjualan senjata Israel ke Myanmar. Lieberman menegaskan dengan mengulangi pernyataannya, bahwa Israel mematuhi pedoman yang dibuat negara-negara barat.
Fakta sesungguhnya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat serta Uni Eropa memberlakukan embargo senjata ke Myanmar. Hal tersebut menunjukkan bahwa klaim Lieberman keliru.
Tak hanya soal Myanmar, Israel selama ini ditenggarai turut mendukung kejahatan perang di Argentina. Padahal, AS mengembargo Argentina. Israel juga mempersenjatai pasukan Serbia yang melakukan pembantaian di Bosnia meskipun ada embargo dari PBB. []