YERUSALEM–Aparat kepolisian Israel melakukan pemeriksaan manual secara acak terhadap para Jemaah yang hendak memasuki Masjidil Aqsha pada Sabtu (29/7/2017), demikian laporan WAFA.
Seorang saksi mata melihat, polisi menghentikan beberapa orang yang memasuki kompleks suci umat Islam tersebut, kemudian memeriksa mereka menggunakan mesin pendeteksi logam manual, serta memeriksa tas dan dompet pria-wanita.
Perangkat pendeteksi logam Israel yang dipasang Israel di pintu masuk menuju Masjid Al-Aqsa dua minggu yang lalu, menimbulkan pergejolakan massa.
Aksi demonstrasi berskala luas digelar penduduk Palestina di Yerusalem, yang memaksa Israel untuk memindahkan semua metal detector dan kamera-kamera CCTV di kompleks Masjidil Aqsha.
Setelah belasan hari berjuang melawan kerasnya tindakan Israel. Akhirnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas desakan dari Muslim dunia, ia memutuskan untuk mencabut perangkat elektronik itu.
Keputusan itu pun disambut rakyat Palestina. Mereka mengumumkan kemenangannya membela Masjidil Aqsha dari tindakan otoriter Zionis Israel.
Polisi Israel kembali membuka gerbang-gerbang Masjidil Aqsha pada Jumat (28/7/2017) sore, dan Dewan Wakaf Islam mempersilahkan warga Palestina untuk shalat Jumat di Al-Aqsha dan beribadah seperti biasanya.
Meski sebelumnya, Zionis membatasi Jemaah yang masuk, yaitu pria berusia di atas 50 tahun, anak-anak, dan perempuan semua umur. Setelah didesak kembali warga Palestina, Israel pun bertekuk lutut dan membebaskan semua Jemaah masuk Masjidil Aqsha tanpa batasan umur dan gender.
Sementara itu, sekelompok ekstremis Yahudi mengadakan tarian dan ritual keagamaan yang provokatif di luar Gerbang Lions, salah satu gerbang utama yang menuju ke Masjid Al-Aqsa dimana umat Islam tengah bersiaga selama dua minggu terakhir memprotes tindakan Israel di masjid tersebut.
Polisi Israel menyaksikan pertunjukan ekstremis Yahudi menari dan berdoa di luar kompleks berdinding tanpa melakukan intervensi untuk memindahkan mereka. Sementara orang-orang Palestina dipaksa polisi untuk meninggalkan Masjidil Aqsha. []