IMAM Fakhrur Razi pernah meriwayatkan bahwa pernah ada seorang perajurit yang diutus secara khusus oleh kaisar Romawi untuk mengintai keadaan Umar bin Khattab yang selama ini mereka takuti.
Utusan itu membayangkan Umar bin Khattab tinggal di sebuah istana megah yang dijaga ketat oleh para pengawal yang gagah perkasa dan menakutkan.
Sesampainya di Madinah ia bertanya-tanya di mana istana tempat tinggal Umar bin Khattab?
BACA JUGA: Ibu Tahu Umar Berbohong
Orang-orang yang ditemuinya mengatakan bahwa beliau tidak tinggal di dalam istana megah. Beliau hidup di rumah kecil yang terbuat dari bahan bangunan sederhana dan terletak di padang pasir. Utusan Romawi itu segera berangkat menuju padang pasir yang ditunjukkan orang-orang tadi.
Sesampainya di sana, ia mendapati Umar bin Khattab tengah tidur di atas tanah tanpa dikawal seorang pun, sementara cemetinya ia jadikan sebagai bantal. Utusan itu merasa keheranan menyaksikan keadaan beliau yang begitu bersahaja dan ia melihat ada peluang emas untuk membunuh Amirul Mukminin.
Ia pun lalu menghunus pedangnya dan siap menebaskannya ke leher Umar bin Khattab. Tiba-tiba muncullah dua ekor singa yang siap menerkamnya. Kontan saja ia melarikan diri ketakutan sehingga pedangnya terlepas dari genggamannya.
BACA JUGA: Keadilan di Mata Umar bin Khattab
Tak lama kemudian utusan itu kembali kepada Umar. Ia duduk bersimpuh di hadapan beliau yang masih tidur nyenyak dan tak ingin mengusiknya. Ketika bangun dari tidurnya, Umar melihat si utusan Romawi sedang duduk dalam keadaan ketakutan di depannya.
Dengan keheranan, Umar pun menanyakan apa kiranya yang telah terjadi. Si utusan lalu menceritakan peristiwa dahsyat yang baru dialaminya, kemudian menyatakan keislamannya di hadapan beliau. []
Sumber: Cahaya Nabawiy Edisi 160 Lima Langkah Menyambut Ramadhan: Dilema Memakai Cadar/Karya: Tim Cahaya Nabawiy