MENJADI seorang istri adalah hal yang luar biasa. Luar biasa bahagia, luar biasa juga capeknya. Dalam posisi apapun, baik istri bekerja atau ibu rumah tangga, keduanya punya tantangan sendiri-sendiri sesuai porsinya. Baik bekerja atau ibu rumah tangga, seorang istri dituntut untuk rajin dan tidak boleh malas. Jika istri rajin, rumah tertata, anak-anak terjaga, suami bahagia.
Tapi sangat disayangkan, banyak yang bilang wanita masa kini pemalas, apalagi begitu sudah menikah, ketahuan tidak bisa ini dan itu, masak air saja bisa gosong, setrika baju paling anti, bagaimana jika seorang suami memiliki istri pemalas?
Pertama-tama, sebelum menghakimi istri sebagai seorang pemalas, tentu saja perlu mengetahui latar belakangnya terlebih dahulu. Amat tidak bijak menuduh seseorang pemalas hanya berdasarkan sepihak saja, bukankah standar rajin dan malas seseorang itu berbeda-beda?
Ada istri yang malas mencuci baju karena alergi detergen misalnya, atau malas menyetrika karena menganggap hal tersebut tidak efektif dan efisien, suami bagaimana pun tak bisa memaksa istri melakukan hal-hal yang sebenarnya bukan kewajibannya, suami harus punya trik di luar cara kekerasan apalagi penghinaan, agar istri termotivasi melakukan sesuatu.
Lagipula banyak orang malas yang sebenarnya bukan pemalas, hanya saja belum termotivasi untuk melakukan suatu hal, belum paham pentingnya melakukan hal tersebut, dan juga belum tahu cara melakukan hal tersebut. Jadi, sekali lagi… Jangan terburu-buru menjudge seseorang itu pemalas. Terlebih lagi seorang istri yang pasti mencak-mencak jika dituduh sebagai seorang pemalas.
Kedua, suami harus paham bahwa tugas wajib istri hanyalah melayani suami sebaik mungkin dan juga bertanggungjawab bersama suami untuk mendidik anak. Jadi, jika istri bekerja di luar rumah, atau mengurus rumah, bahkan memasak, sesungguhnya istri telah melakukan hal-hal di luar kewajibannya dan suami perlu bersyukur atas hal tersebut.
Bukankah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sering membantu tugas istri, menjahit bajunya sendiri, dan melakukan berbagai tugas rumah tangga tanpa mencap istrinya pemalas? Bahkan Beliau bersabda sebaik-baiknya laki-laki adalah yang terbaik dalam memperlakukan istri dan keluarga, maka… Jadilah lelaki terbaik terhadap istri! Wallaahualam. []
Sumber: Ummi | Vemale