WANITA sebagai seorang istri harus menjalankan kewajiban dan peri kehidupan sebagai seorang istri sesuai dengan syari’at. Sehubungan dengan hal itu, bagaimana sebenarnya posisi istri bahwa hidupnya hanya untuk suami?
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dijadikannya diantara kalian rasa kasih sayang. Sesungguhnya dalam hal yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir,” (QS. Ar-Rum : 21)
BACA JUGA: Atur Keuangan Keluarga, Terapkan Prinsip Ini Saja!
Atas firman Allah tersebut, untuk wanita yang sudah mempunyai suami, tugas utamanya adalah melayani dan menyenangkan suami dalam berbagai aspek. Baik itu kebutuhan lahiriyah maupun bathiniyah, mengurus, merawat, dan mendidik anak-anak dengan sebaik mungkin, serta memelihara kenyamanan dalam rumahtangga dan lingkungannya.
Pahala bagi muslimah yang memiliki prinsip hidup hanya untuk suami adalah kebaikan serta kebahagiaan hidup yang tidak hanya didapatkan di dunia saja, melainkan akan mendapatkannya di akhirat nanti.
Inilah wanita yang bermartabat
Martabat serta harga diri yang dimiliki oleh seorang istri terlihat dari seperti apa sikapnya terhadap suami. Ia harus mempunyai rasa cinta yang sangat tinggi kepada suami dalam artian menundukan pandangan kepada laki-laki lain dan menjaga kemaluannya dari segala perkara yang dilarang oleh Allah. Selain itu, ia juga selalu mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya. Kemudian ia juga senantiasa berusaha agar selalu disayangi oleh suami serta selalu menjaga suami agar selalu bahagia saat bersamanya.
BACA JUGA: Jangan Sampai Salah, Ini Dia Prinsip Dakwahi Keluarga
Wanita yang bermartabat dan bisa menjaga harga dirinya adalah wanita yang mempunyai prinsip hidup ‘hanya untuk suami’. Oleh karena itu, pernikahan yang mengikat kesucian di antara suami istri tidak akan dapat dirusak oleh perselisihan dan perselingkuhan sehingga timbulnya perceraian. Wallaahu a’lam. []
Sumber: Wanita dan Harga Diri