JAKARTA— Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko angkat bicara perihal motif kematian ratusan petugas KPPS yang masih simpang siur hinga kini.
Moeldoko mengatakan, kematian ratusan KPPS itu adalah karena penyakit, bukan diracun, “Karena jantung atau stroke, bukan karena diracun,” ujarnya.
Maka tidak benar kalau yang dikatakan beberapa pihak bahwa kematian KPPS ini diracun. Dia tegaskan, itu tidak benar.
BACA JUGA: Isu KPPS Meninggal Tewas Diracun, JK: Mungkin Tuduhan Itu Berlebihan
“Itu sesat dan ngawur, tidak menghormati keluarga korban,” katanya.
Moeldoko mengatakan, dalam menyelesaikan kasus tersebut tidak diperlukan adanya tim pencari fakta.
“Apa itu pencari fakta, enggak perlu pencari fakta. Inikan tim yang diperlukan adalah tim yang tadi disampaikan Menteri Kesehatan. Untuk mencari faktor-faktor sisi kesehatan, beban kerjanya itu yang perlu dicari,” ujar Moeldoko.
Hal lainnya yang perlu dilakukan adalah bagaimana memperbaiki sistem kerja KPU sampai ke jajaran terbawah di Pemilu berikutnya.
BACA JUGA: Moeldoko Tegaskan Hoax Harus Dihentikan!
“Kita harus pikirkan bagaimana risiko pekerjaan, apakah pekerjaannya terlalu berlebihan? Hal-hal inilah yang perlu dipikirkan untuk diperbaiki ke depan, beban kerja yang semakin proporsional dengan jam kerja,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KPU Arif Rahman Hakim menjelaskan, ada 485 pahlawan demokrasi yang meninggal dan 10.997 yang sakit. KPU telah memberikan uang santunan, dengan besaran yang bervariasi. []
REDAKTUR: ARI CAHYA PUJIANTO | SUMBER: VIVA.CO.ID