“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)
ISYARAT dekatnya ajal Rasulullah SAW dimulai dengan beliau berilikaf selama dua puluh hari di bulan Ramadhan tahun 10 H. Jibril mengecek bacaan Qur’an Rasulullah SAW berbeda dari biasanya. Biasanya satu tahun sekali tetapi untuk kali ini dua kali.
Kemudian di Padang Arafah pada saat haji Wada’ Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak tahu pasti. Barangkali setelah tahunku ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat wukuf ini untuk selamanya.”
BACA JUGA: Minyak Dzarirah Obat yang Dipakai Istri Rasulullah untuk Jerawat
Sabda beliau di Jamratul ‘Aqabah, “Ambillah dariku manasik kalian (cara-cara menunaikan ibadah haji), sepertinya setelah tahunku ini, aku tidak berkesempatan lagi untuk menunaikan haji!”
Selain itu pada pertengahan hari-hari tasyriq, turun kepada beliau surah an-Nashr. Dengan turunnya surah tersebut, mengertilah beliau bahwa saat perpisahan telah tiba dan pemberitahuan akan datangnya ajal sudah sampai. Pada bulan Shafar 11 H Rasulullah SAW pergi ke gununh Uhud dan melaksanakan shalat untuk para syuhada yang dikubur di sana. Rasulullah SAW kemudian beranjak seraya bersabda, “Sesungguhnya aku yang mendahului kalian. Dan sesungguhnya aku menjadi saksi terhadap kalian. Demi Allah, sungguh saat ini aku sedang melihat liang (kubur)-ku! Kepadaku telah diserahkan kunci-hunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Dan demi Allah, aku tidak menghhawatirkan kalian akan musyrik setelahku, akan tetapi yang kutakutkan kalian akan berlomba-lomba mendapatkan kunci-hunci itu!” (HR Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Jibril Ajari Rasulullah Cara Bersuci dan Shalat
Di lain malam, Rasulullah SAW keluar menuju Baqi’ lalu meminta ampunan untuk mereka yang telah dikebumikan di sana, seraya bersabda, “Assalamilalaikum, wahai para penghuni kubur, Rasakanlah kemudahan keadaan yang sedang kalian alami dibanding keadaan yang sedang terjadi pada orang-orang yang masih hidup, yaitu berupa fitnah-fitnah telah datang seumpama potongan-potongan malam gelap gulita yang ujung sepotongnya mengikuti awal potongan lainnya. Hari akhirat adalah lebih berat daripada dunia.” Pada akhir perkataannya, Rasulullah SAW menyampaikan berita gembira kepada mereka dengan mengucapkan, “Sesungguhnya kami akan menyusul kalian semua.” []
Sumber: Wasiat2 Akhir Hayat dari Rasulullah, Abu Bakar dll/ Penulis: Zuhair Mahmud Al-Humawi/ Penerbit: Gema Insani/ 2003