MUNGKIN kita sudah lupa, bahwa ada suatu masa berjilbab atau berkerudung adalah sesuatu yang ekstrim. Rekan rekan mungkin pernah mengalami bahwa kedua kuping adalah elemen penting dari ujian nasional di negeri ini.
Itu dulu.
Berjalan dengan waktu kuping sudah tidak menjadi elemen penting ujian negara, sudah tidak booming lagi, walaupun jamur kuping masih booming.
Kemudian jilbab pun menjadi indikator kesholehan wanita, bahkan kecantikan hati wanita terpancar dari bagus atau baiknya dia ber jilbab.
Akan tetapj dalam perjalanan waktunya kemudian, jilbab tidak dapat menjadi acuan kesholehan wanita lagi. Karena ada beberapa case, ada wanita yang berjilbab melakukan sesuatu yang melanggar norma kesusilaan.
Tapi apakah itu berarti bahwa jilbab harus ditinggalkan oleh para wanita muslimah? Tentu tidak.
Karena itu tuntunan agama.
Sedangkan bagi yang melanggar kesusilaan, semoga diberikan jalan untuk bertobat.
Ada obrolan dari seorang kenalan ketika masa kuliah dulu.
“Kenapa saya kalau melihat wanita yang berjilbab selalu bergetar dan kadang ingin melirik. “
“Itu berarti kamu berharap dan berhasrat bersanding dengan wanita yang berjilbab. “
Dan Alhamdulillah Allah merestui hasrat itu terjadi.
Tapi kenapa aku masih bergetar melihat wanita berjilbab.
Ah sudahlah.
Semoga Allah membantuku menundukkan pandangan… []