NASAR mendadak sidak ke salah satu perusahaannya untuk melihat kinerja pegawai. Ia melihat seorang pria muda sehat dan segar tengah bersandar santai, sementara di ruangan itu semua pegawai sibuk bekerja.
Nasar segera menghampiri pria itu dan bertanya, “Berapa gaji kamu dapat sebulan?”
Dengan sedikit gugup pria itu menatap Nasar dan menjawab: “2 juta Pak.”
BACA JUGA: Jangan Mudah Marah
Lalu Nasar mengeluarkan dompetnya dan mengambil lembaran-lembaran pecahan 100 ribuan, lalu menyerahkan kepada pria muda itu sambil berkata: “Ini gaji kamu 3 bulan ke depan, dan ini 6 juta pesangon kamu, cepat kamu pergi dari sini dan awas kamu jangan balik lagi. Kamu saya saya pecat!”
Dengan gugup dan setengah takut pria itu segera meninggalkan tempat itu tanpa banyak bicara. Tidak lupa dia membawa uang yang diberikan Nasar.
Lalu dengan muka kecut, seram dan dibikin berwibawa, Nasar melangkah mendekati pegawai yang sejak tadi menyaksikan adegan tersebut dan berkata: “Itulah nasib pekerja yang sukanya santai-santai di perusahaan ini, gak ada toleransi…”
“Saya brentiin mulai sekarang ini juga, tidak ada tawar-menawar, emang perusahaan ini milik nenek moyang kalian? Semua harus kerja kerja dan kerja, saya gak mau dengar alasan kalian semua!
BACA JUGA: Anda Sedang Marah, Ini Dia Obat Penawarnya
“Oh ya, kalian semua ada yang tau gak, pemuda yang tadi itu kerja di bagian mana?” tanya Nasar pada beberapa orang karyawannya.
Suasana jadi hening, sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sangat ketakutan: “Dia gak kerja di sini Pak, dia tukang bubur yang lagi nunggu mangkoknya, Pak!” []
“Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)