JAKARTA—Dalam konsernya yang bertajuk “Nyanyian yang Tersimpan”, musisi Iwan Fals kembali menyinggung tentang situasi terkini melalui lirik lagu yang dilantunkannya.
“Banyak yang berharap aku seperti dulu, itu maksudnya gimana ya? Dulu itu tahun ’61, ’71, ’81, ’91, atau 2018? He he he he,” kata Iwan sambil memetik senar gitar dalam konsernya yang berlangsung di Livespace Lot 8, kawasan SCBD, Jakarta Selatan pada Ahad (16/12) malam.
Iwan Fals terkenal karena menciptakan lagu dengan lirik-lirik tajam dalam mengkritisi berbagai situasi di Indonesia.
“Dan kenapa padahal sekarang kan mau 2019. Bentar lagi Natal dan Tahun Baru. Habis itu kencang-kencangnya musim kampanye, terus nyoblos dah,” ucap dia sambil menyanyikan lirik lagu tersebut.
Pelantun tembang ‘Bento’ tersebut juga merasa hujatan demi hujatan itu tak hanya menimpanya dirinya yang berprofesi sebagai pemusik.
Bahkan lebih dari itu, di tahun politik ini hujatan demi hujatan juga ditujukan kepada presiden, calon presiden, hingga pemuka agama.
“Emangnya ada apa dengan dulu, bukannya dulu itu kan dulu. Tapi beginilah, sekelas presiden saja, dan yang pengin jadi presiden dihujat. Bahkan sekelas ulama atau bahkan nabi pun dihujat, apalagi cuma saya yang tukang genjreng,” ungkap Iwan Fals yang kini berusia 57 tahun sambil memetik gitarnya.
Iwan Fals kemudian menyindir para penghujatnya agar dapat masuk surga, sementara dirinya berharap agar petikan gitarnya lebih mantap.
“Ya sudahlah, hujat aku sesukamu. Siapa tahu membuat genjrenganku tambah asoy. Dan yang menghujat, masuk surga,” kata Iwan mengakhiri irama lagu tersebut.
“Amiiin”, teriak para penonton.
Konser tersebut ditutup dengan lagu berjudul ‘Untukmu Indonesia’. Sebanyak 20 lagu dimainkan Iwan Fals untuk menghibur para penonton yang hadir, terutama bagi ‘Orang Indonesia’ alias Oi yang merupakan sebutan bagi penggemarnya. []
SUMBER: KUMPARAN