SIGI—Bupati Sigi Sulawesi Tengah Muhamad Irwan Lapata dianugerahi anggota kehormatan oleh Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Irwan mengaku terhormat atas gelar tersebut terlebih selama ini ia melihat kiprah BSMI yang selalu terjun ke lokasi bencana dan krisis kemanusiaan.
“Alhamdulillah saya merasa bangga karena selama ini melihat BSMI di media terkait upaya penyelamatan, evakuasi, pertolongan masyarakat yang terkena musibah bahkan membantu korban peperangan di luar negeri,” ujar Irwan, Senin (5/11).
BACA JUGA: Pernah jadi Relawan di Palu, Syahrul Eko Dikenal Suka Menolong
Irwan mengaku akan berbuat semaksimal mungkin untuk mengikuti langkah-langkah dan kegiatan BSMI dari sisi perannya sebagai kepala pemerintahan di Sigi.
“InsyaAllah bisa mengikuti langkah-langkah kegiatan BSMI meskipun dalam bentuk pemerintahan untuk Sigi bangkit,” papar dia.
Irwan sendiri mengaku sudah meminta secara resmi agar peran dan tugas BSMI di Kabupaten Sigi diperpanjang dalam melayani akses kesehatan masyarakat.
Ia juga menyebut saat ini yang masih sangat dibutuhkan masyarakat korban gempa di Sigi adalah hunian sementara. Dalam dua hingga tiga bulan usai gempa, akan banyak masalah baru bermunculan jika masyarakat masih tetap tinggal di tenda pengungsian.
“Dampak persoalan baru pasti kesehatan karena sampah, kemudian MCK yang sudah diisi tetapi warga masih buang hajat di tempat lain. Sehingga huntara dan air bersih masih mendesak ada,” papar Irwan.
Selain itu pihaknya masih kekurangan tenda-tenda untuk sekolah darurat anak-anak sekolah di Sigi. Ia menyebut dari kebutuhan 104 tenda baru terpenuhi 51 tenda darurat untuk sekolah.
“Sementara yang makro infrastruktur pembangunan akses jalan terutama Biromaru-Palolo yang kena likuifaksi. Itu harus dibuka untuk akses ekonomi masyarakat,” kata dia.
Ketua Umum BSMI Djazuli Ambari mengatakan, penganugerahan anggota kehormatan BSMI kepada Bupati Sigi diberikan selepas upacara peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan Dolo, Sigi.
BACA JUGA: Sebelum Gugur dalam Pencarian Lion Air, Syahrul Sempat jadi Relawan di Palu
Ia menyebut kolaborasi BSMI dengan Pemerintah Sigi akan berlanjut dengan pendirian Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) sebagai bentuk lanjutan RS Lapangan di Sigi.
“PPKR nantinya akan digunakan untuk klinik berobat sekaligus pusat rehabilitasi bagi pasien yang sebelumnya mendapat tindakan pengobatan termasuk operasi di RS Lapangan BSMI. PPKR juga akan mengusahakan menerima pasien BPJS,” papar dia.
Ia menyebut pada bulan Desember, operasional RS Lapangan bisa sepenuhnya beralih ke bangunan permanen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan BSMI di Sigi. []