BOGOR–Salah seorang korban tewas akibat ledakan granat di Kampung Wangun, Cibungbulang, Bogor, M. Ibnu Mubarok (11) dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Bocah ini juga merupakan seorang muazin di mushala dekat rumahnya yang baru sebulan dibangun.
Di sanalah Barok –panggilan dari sang ayah– biasa menghabiskan waktu untuk beribadah. Di antara dua saudara laki-lakinya yang lebih tua, Barok yang memiliki suara bagus melantunkan azan.
BACA JUGA: Bertambah Satu, Korban Granat Meledak di Bogor Jadi Dua Anak
“Muazinnya (di musala) si Barok. Dia itu setiap waktu azan, zuhur azan, subuh dia azan di situ,” kenang sang ayah, Abdul Majid, seperti dikutip Kumparan di kediamannya, Jumat (15/2/2019).
Abdul mengaku mushala itu selalu ramai dipakai salat warga sekitar berkat usaha Barok. Putra bungsunya itu selalu mengeluh jika melihat mushala sepi.
“Sampai masjid itu ramai. Pelan-pelan. Ternyata berkat perjuangan dia (Barok),” ujar Abdul. Barok juga senantiasa mengajak Abdul shalat subuh berjemaah ke mushala.
Kini, setiap kali azan menjelang, Abdul mengaku istrinya, Siti Nurhasanah, teringat Barok saat menjadi muazin.
BACA JUGA: Insiden Ledakan Granat di Bogor, Ini Serangkaian Faktanya
“Yang paling menyedihkan, ibunya juga kemarin bilang ‘azan dek, enggak kuat hidup,” ujar Abdul menirukan suara istrinya.
Barok meninggal dunia pada Selasa (12/2/2019), setelah terkena ledakan granat yang dimasukkan ke dalam kaleng susu. Granat tersebut ditemukan Barok bersama dua temannya saat bermain di Lapangan Menembak Korem 061/SK yang tak jauh dari rumahnya, Ahad (10/2/2019). []
SUMBER: KUMPARAN