SESEORANG menjadi mualaf itu karena hidayah Allah SWT semata.
Hidayah Allah dapat datang kapan saja, dan dari mana saja. Termasuk dari musik hiphop atau yang lebih kita kenal sebagai musik rap. Musik rap identik dengan lirik yang sarat akan kata-kata kasar.
Namun siapa sangka ternyata aliran musik inilah yang menjadi pintu gerbang hidayah bagi Mohamed Geraldez untuk mengenal keindahan Islam. Dan ternyata banyak musik hiphop yang dipengaruhi oleh Islam.
“Hiphop banyak dipengaruhi Islam” ujar Mohamed.
Musik ini begitu populer di Amerika khususnya ketika acara pesta-pesta di Kota New York, terutama di kalangan pemuda kulit hitam.
BACA JUGA: Nyatakan Dirinya telah Masuk Islam, Legenda AC Milan Clarence Seedorf Menjadi Mualaf
Aliran musik ini tumbuh di jalanan sejak awal 1970-an, di tengah lingkungan penuh kekrasan dan penindasan terhadap kaum kulit hitam di Amerika. Musik hiphop menjadi ekspresi seni yang agresif, yang berakar dari musik tradisional Afrika.
Pada mulanya, kekasaran gaya dan lirik hiphop seolah mewakili sikap melawan rasisme dan penindasan. Mohamed tumbuh dalam lingkungan seperti itu.
Dia mendengarkan dan mencintai hiphop tanpa mengenal Islam. Namun, dia mengetahui cerita kehidupan kaum kulit hitam Amerika yang menggugah.
Mohamed menjadi Mualaf Muslim pertama di keluarganya. Orang tuanya berasal dari Filipina. Dia lahir dan tumbuh di San Diego, California. Ia juga sempat tinggal di Los Angeles.
Dia mulai mengenal Islam dari interaksi dengan seorang teman kuliah yang fashionable. “Dia sangat keren. Dia memakai sepatu yang keren, sangat fashionable,” ujar dia.
Perkenalan itu membawanya pada obrolan-obrolan ringan tentang musik rap, Ka’bah, hingga Islam. Sebenarnya tidak begitu jelas apa yang membuat dia akhirnya menerima Islam sebagai jalan hidupnya.
Semakin dia mendalami ajaran agama ini, hatinyapun merasa semakin tenang.
BACA JUGA: Terkenal di Asia, Inilah 5 Artis Wanita Korea yang Mualaf
Tak hanya ketenangan, Islam hampir mengubah seluruh aspek dalam kehidupannya. Kegigihannya menjalani ajaran Islam dan terus memperbaiki diri justru menggugah ibu, ayah, keluarga, hingga teman-temannya atas izin Allah, terketuklah pintu hati mereka.
Dan mereka pun masuk agama Islam.
“Allah. Karena Allah. Mungkin mereka telah melihat saya begitu gila sebelum saya masuk Islam,” ujarnya.
Islam telah mengubah kehidupan laki-laki yang bernama Mohamer Geraldez, bahkan dia dapat menginspirasi keluarga dan kerabatnya dengan keindahan akhlak di dalam Islam. []
SUMBER: REPUBLIKA.CO.ID