MESIR–Mesir dilaporkan telah menerbangkan pesawat bantuan pasokan medis ke Amerika Serikat (AS) untuk membantu memerangi pandemi Covid-19 pada Selasa (22/4/2020). Ini merupakan sejarah dan merupakan ‘pembalikan peran’ bagi Mesir yang merupakan penerima bantuan utama AS.
Menurut laporan, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi telah berhasrat untuk mempererat hubungan dengan Presiden AS Donald Trump. Selain itu Mesir juga mengaku telah mengirimkan barang-barang medis ke Cina dan Italia.
BACA JUGA: Mohamed Salah Sumbang Ribuan Ton Sembako ke Kampung Halamannya di Mesir
Sebuah pernyataan video dari kantor El-Sisi menunjukkan peti dalam pembungkus yang bertuliskan dalam bahasa Inggris dan Arab, “Dari rakyat Mesir untuk rakyat Amerika,” dimuat ke dalam pesawat kargo militer.
Dutch Ruppersberger, yang memimpin sebuah kelompok di Dewan Perwakilan Rakyat AS yang mempromosikan hubungan dengan Mesir, mengatakan pesawat itu mendarat di pangkalan Angkatan Udara Andrews di luar Washington.
“Pesawat tersebut membawa 200.000 masker, 48.000 sepatu pelindung, dan 20.000 topi bedah dan peralatan APD lainnya,” kata Ruppersberger.
“Inilah sebabnya mengapa diplomasi internasional dan menjaga hubungan dengan sekutu seperti Mesir sangat penting. Bukan hanya pada masa krisis, tetapi setiap waktu,” tulisnya di Twitter.
Duta Besar AS di Kairo, Jonathan Cohen, juga memberikan penghargaan untuk pengiriman bantuan tersebut.
sementara itu Mesir telah melaporkan 250 kematian akibat Covid-19 dan sekitar 3.300 kasus, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah tersebut jauh di bawah angka kematian akibat Covid-19 di AS yang mencapai 45.000.
BACA JUGA: Disebut Bakal Kalahkan Piramida Giza, Apartemen Terbesar di Dunia akan Dibangun di Mesir
Namun, beberapa orang justru mempertanyakan apakah Mesir, di mana sepertiga penduduknya masih hidup miskin dengan pendapatan kurang dari 1,50 dolar per hari, pantas untuk menawarkan bantuan ke negara yang kaya raya seperti AS.
“Orang Mesir yang senang dan bangga bahwa Mesir mampu mengirim pasokan medis ke Italia, Inggris, dan AS mungkin adalah orang-orang yang hanya mampu membayar 10 EGP ($ 0,63) untuk sebuah masker,” tulis The Big Pharaoh seorang blogger terkenal Mesir di Twitternya. []
SUMBER: ARABNEWS