SIAPA di antara kita yang tak ingin memperoleh naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Tentu, seluruh umat Muslim di dunia ini menginginkannya. Sebab, naungan Allah begitu berarti bagi kemaslahatan hidup kita. Baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.
Nah, salah satu janji Allah ialah akan memberikan naungan-Nya terhadap para pemuda. Eits, tapi tidak sembarang pemuda bisa memperolehnya lho! Ada kriteria khusus yang membuat seorang pemuda memperoleh naungan-Nya. Apakah itu?
Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya, … Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah…” (HR. Al-Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031).
Dijelaskan bahwa hadis yang agung ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim. Sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadis ini.
Syaikh Salim Al-Hilali berkata, “(Hadis ini menunjukkan) keutamaan pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan,” (Kitab “Bahjatun naazhiriin” 1/445).
Imam Abul ‘Ula Al-Mubarakfuri berkata, “(Dalam hadis ini) Rasulullah ﷺ mengkhusukan (penyebutan) “seorang pemuda” karena (usia) muda adalah (masa yang) berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat. Disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah (tentu) lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya (nilai) ketakwaan (dalam diri orang tersebut),” (Kitab “Tuhfatul ahwadzi” 7/57).
Dalam hadis lainnya, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah,” (HR. Ahmad 2/263, Ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabir” 17/309 dan lain-lain, dinyatakan shahih dengan berbagai jalurnya oleh syaikh Al-Albani dalam “ash-Shahiihah” no. 2843).
Artinya, “Pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan,” (Lihat kitab “Faidhul Qadiir” 2/263).
Inilah sosok pemuda muslim yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan pandai mensyukuri nikmat besar yang Allah Ta’ala anugerahkan kepadanya. Serta mampu berjuang menundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu sedang kuat-kuatnya menjerat seorang manusia. Ini tentu merupakan hal yang sangat sulit dan berat. Maka wajar jika kemudian Allah Ta’ala memberikan balasan pahala dan keutamaan besar baginya.
Nah, jika Anda, sebagai seorang pemuda muslim ingin memperoleh naungan Allah, maka jadilah pemuda yang menerapkan kriteria tersebut. Lakukanlah dengan sepenuh hati, ikhlas karena Allah dan bersabar dalam menghadapi segala godaan dan tantangan. Jangan sampai tergoyahkan oleh hawa nafsu yang terkadang menjerumuskan pada jalan kesesatan. Dengan begitu, insyaAllah, Allah akan memberikan naungan-Nya kepada kita. []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID