Oleh: Ummu Farras
Pemerhati sosial dan Aktivis Muslimah Kota Cilegon
ummuaisyahzalfa@gmail.com
DAKWAH adalah kewajiban setiap muslim. Sebuah bentuk keimanan dan ketakwaan dari seorang hamba yang lemah dan terbatas kepada sang pemilik nyawa.
Dakwah mengharuskan adanya niat tulus ikhlas untuk menggapai ridho illahi, karena terjalnya jalan dakwah yang akan dilalui penuh kesulitan, dan air mata.
BACA JUGA: Bolehkah Dakwah Menyinggung Perasaan?
Tak terkecuali seorang yang paling mulia yaitu Rasulullah SAW. Beliau memilih jalan dakwah yang penuh halang rintang bersama para sahabat yang dalam sejarah Islam, mereka dikenal sebagai As Sabiqun Al Awwalun (orang-orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam). Rasulullah dan para sahabat mengalami berbagai jenis penghinaan dan penindasan yang luar biasa. Sampai suatu saat kaum musyrikin sangat berkeinginan untuk menghabisi Beliau SAW. Suatu kisah menyebutkan bahwa Uqbah bin Abi Mu’ith menginjak-injak tengkuk Beliau yang mulia saat sedang sujud sehingga hampir-hampir biji matanya keluar (Ar Rahiq Al Makhtum, hal. 106).
Tetapi Beliau SAW tetap teguh memegang ajaran Islam yang mulia. Dan melalui semua itu dengan kegigihan serta kesabaran.
Maka, kita sebagai manusia yang wajib menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan, patut merenungi sudah sejauh mana langkah dan kepayahan kita di jalan dakwah?
Berdakwahlah sesuai kemampuanmu. Dengan batas kemampuan diri inilah, setiap muslim harus melibatkan diri dalam gerak dakwah. Allah SWT berfirman: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS. Al Baqarah: 286).
“Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al A’rof: 42).
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra, ia mendengar Nabi SAW bersabda,“Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya.Dan jika tidak mampu, maka ingkarilah dengan hatinya.Ini menunjukkan serendah-rendahnya iman” (HR. Muslim no. 49).
Rasullulah SAW bersabda, ”Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari).
BACA JUGA: ‘Kenakalan’ Komunitas Dakwah
Pada akhir zaman yang penuh fitnah ini, Islam dalam keadaan terasing seperti awal mulanya. Banyak kaum muslim yang tak paham ajaran Islamnya sendiri. Inilah tugas kita sebagai manusia yang memiliki misi di muka bumi untuk menyebarkan dakwah hingga Islam tegak kembali.
Maka, jadilah kita sebagai manusia yang istimewa. Jadilah kita para pejuang Din Al-Islam. Yang selalu teguh bagai karang, tak gentar terhadap para pencela dan pembangkang aturan Islam yang berasal dari sang pencipta alam semesta. Wallahu’alam bisshowwab. []
OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.