“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (QS Al-Isra’ [17] 79)
Allah SWT juga menegaskan, mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam (QS A-Dzariyat [51]: 17)
Diriwayatkan dari Aisyah ra dia berkata, “Nabi SAW melaksanakan shalat malam sampai kedua kakinya bengkak. Laluaku bertanya kepada kepadanya, ‘Mengapa engkau melakukan ini wahai Rasulullah, padahal seluruh dosamu terdahulu maupun yang akan datang telah diampuni?’ Beliaumenjawab, ‘Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (Muttafaq’alaih)
Diriwayatkan dari Ali ra, bahwasannya Nabi SAW mendatangi dirinya dan Fatimah pada malam hari , lalu beliau bersabda, “Tidakkah kalian berdua melaksanakan shalat?” (Muttafaq’alaih)
Diriwayatkan dari Salim ibn Abdullah ibn Umar ibn Al-Khaththab ra diterima dari ayahnya, Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baiknya hamba adalah Abdullah seandainya dia melaksanakan shalat malam.” Salim berkata, “Maka Abdullah tidak pernah tidur pada malam hari kecuali hanya sebentar saja,” (Muttafaq’alaih)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra berkata: Diceritakan kepada Nabi SAW tentang seorang laki-laki yang tidur pada malam hari sampai pagi. Rasulullah SAW bersabda, “Setan telah kencing di kedua telinga laki-laki itu.” Atau beliau mengatakan , “Di telinganya” ( Muttafaq’alaih)
Diriwayatkan dari Abdullah ibn ‘Amr Al-Ash ra dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dia bangun pada malam hari namun dia meninggalkan qiyamul lail.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra Rasulullah SAW bersabda, “Setan mengangkat tengkuk seseorang diantara kalian dengan tiga ikatan jika dia tidur. Dia memukul setiap ikatan itu seraya berkata, ‘Engkau memiliki malam yang panjang, maka tidurlaj.’ Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka terlepaslah satu ikatan itu,. Jika dia berwudhu, terlepaslah satu ikatan lagi. Jika ia melaksanakan shalat, maka terlepaslah seluruh ikatannya, dan dia akan menjadi orang yang rajin serta memiliki jiwa yang baik. Namun, jika tidak, maka dia akan menjadi jiwa yang buruk dan pemalas.” (Muttafaq’alaih)
Diriwayatkan dari Hassan ibn ‘Athiyyah, dia berkata, “Barangsiapa memanjangkan qiyamul lail, maka dia akan dimudahkan saat berdiri lama pada hari kiamat.”
Tsabit Al-Banni berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang paling aku pentingkan di dalam hatiku dan paling nikmat bagi diriku, selain dari melaksanakan shalat qiyamul lail.” []
Sumber: Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah/Ahmad Abduh ‘Iwadh/Salamadani