DI antara amal-amal shaleh yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, di antaranya:
1. Taat kepada Allah. Dengan taat dan patuh kepada Allah di dalam menjalankan segala ajaran dan petunjuknya maka akan meraih kebahagiaan dunia akhirat (takwa).
2. Mengakui keagungan Allah, dengan sikap merendahkan diri dan mengakui akan kebesaran Allah dan kekuasaannya, maka akan mendapat kemuliaan.
3. Mengharap kasih sayang Allah. Senantiasa mensyukuri pemberian Allah, yang merupakan kasih sayang Allah sebagai harapannya.
4. Berpegang teguh kepada petunjuk Allah. Orang akan selalu merasa memperoleh petunjuk dalam hidupnya, karena senantiasa berpegang teguh pada tali agama Allah.
5. Mengharap ridha Allah. Senantiasa perilakunya, sangat hati-hati dalam menjalankan sesuatu bagi kehidupannya hanya keridhaan-Nya yang diharap dari Allah SWT.
6. Mendekatkan diri kepada Allah (bertaqaraub) hidupnya senantiasa mendekatkan diri pada Allah walau di mana pun berada, hanya Allah yang dekat dengannya.
7. Ikhlas dan cinta kepada Allah. Apa yang dia lakukan senantiasa ikhlas karena Allah, karena dia cinta pada Allah dan Rasul-Nya. Maka hatinya akan senantiasa bahagia tenteram mempunyai jiwa yang besar menerima ujian Allah sekalipun.
Orang-orang yang mengerjakan amal shaleh akan mendapat pembalasan yang nyata di akhirat nanti. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal shaleh, baik laki-laki mapun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun,” (QS. An-Nisa: 124).
Dan Allah telah menyediakan kenikmatan yang lengkap dalam surga. Tersirat dalam firman Allah,”Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya,” (QS. Al-Baqarah: 25).
Kedua, manusia harus mengikuti jejak Rasul
Keselamatan dan kebahagiaan manusia di dunia maupun akhirat tergantung semata-mata kepada kesetiaan dan ketaatan. Serta kepatuhan terhadap Rasul-Nya. Sebaliknya kesengsaraan, kegelisahan hati, jiwa menderita tergantung kepada keingkaran dan kebohongan menusia terhadap Rasul-Nya.
Rasulullah SAW menjamin umatnya masuk surga. Kecuali mereka yang ingkar terhadap ajarannya.
Ada empat azasnya
1. Azas aqidah. Aqidah yang benar meyakini hanya Allah segalanya yang telah menciptakan alam semesta. Kepada-Nya lah kita menyembah dan akan kembali. Azas aqidah ini laksana akar pohon jika rapuh, maka akan timbang pohon itu, Begitu juga sendi-sendi kehidupan manusia akan rusak.
2. Azas ibadah. Merupakan perpaduan antara keyakinan dan amalan yang nyata. Shalat. puasa, zakat, dan sebagainya.
3. Azas akhlak. Yang dapat memadukan kedua hubungan, baik habluminallah, habluminannas (etika berbicara, makan, bergaul, bertamu, jual beli, dan sebagainya).
4. Azas al-wala wal bara. Inilah dari seluruh tujuan yang dicanangkan dalam penanaman akidah dalam setiap pribadi azas ini menjadi barometer/ukuran utama dalam menilai keperibadian setiap muslim. Itulah yang dicontohkan Rasulullah SAW yang akan membawa kita menuju surga Allah. Allah SWT berfirman, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam,” (QS. Al-Anbiya: 107).
Sumber: Ringkasan Risalah Dakwah/Karya: Kurniati/Penerbit: Arsad Press
HABIS