NAIK haji merupakan impian bagi setiap muslim. Tak sedikit yang rela menabung bertahun-tahun supaya bisa berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Impian itu bahkan kini menjadi sulit karena adanya pembatasan jumlah jemaah haji akibat pandemi Covid-19. Hanya sekitar seribu orang yang mendapat jatah kuota haji dari pemerintah Arab Saudi. Sehingga banyak dari muslim di penjuru dunia yang harus rela menunda ibadah haji mereka tahun ini.
BACA JUGA: Ibadah Haji Digelar Sangat Terbatas saat Pandemi Corona, Ini Penjelasan Lengkap Arab Saudi
Berbeda dari mereka, Nasser Younes Solebarmo, seorang warga Nigeria, Afrika Barat, justru beruntung bisa melaksanakan haji tahun ini. Di kala muslim dari berbagai negara ditolak masuk ke Mekah untuk haji dan umroh, Nasser justru mendapat tiket emas.
“Perasaan ini tidak bisa digambarkan,” kata pria yang tinggal di Riyadh, Arab Saudi itu, seperti dikutip dari About Islam, Kamis (23/7/2020).
Selain Nasser, seorang insinyur asal Yordania bersama istrinya pekerja kesehatan yang tinggal di Riyadh pun mendapatkan kesempatan yang sama, yakni melaksanakan haji di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Dengan begitu banyak pendaftar, kami hampir tidak memiliki peluang 1 persen untuk dipilih,” kata insinyur berusai 29 tahun itu.
Dia dipilih untuk naik haji bersama dengan istrinya yang berusia 26 tahun, seorang pekerja kesehatan, yang menolak disebutkan namanya.
“Kami terkejut dan gembira,” katanya.
Mereka pun tiada hentinya mengucap syukur dan bergembira karena telah diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Prosesi Haji 2020 akan dimulai pada Selasa, 28 Juli 2020 dan akan berlanjut hingga Ahad, 2 Agustus 2020. Sementara Puncak Haji pada Kamis, 30 Juli 2020.
BACA JUGA: Ini Kata Beberapa Mualaf tentang Musim Haji di Tengah Pandemi Tahun Ini
Kementerian Arab Saudi menyebutkan, para calon jamaah dipilih dari praktisi kesehatan dan personel militer yang telah pulih dari Covid-19. Namun, hal itu membuat Kementerian Haji dibombardir pertanyaan yang di Twitter.
“Kenapa menolakku tanpa memberikan alasan?” kata seorang wanita bertanya kepada kementerian, memposting tangkapan layar aplikasi online yang ditolaknya.
“Semua orang di sekitarku telah ditolak.”
Kemudian warga lainnya mengatakan, bahwa ia selamat dari Covid-19 namun mengapa dirinya tidak terpilih.
“Saya adalah seorang praktisi kesehatan dan saya telah tertular virus corona. Saya tidak mengerti mengapa saya tidak dipilih,” kata dia.
Namun beberapa orang pun ada yang menerima keputusan Arab Saudi yang menyaring calon jamaah yang akan menjalankan ibadah haji meski dalam keadaan terbatas.
“Satu-satunya penghiburan,” kata Farah Abu Shanab, seorang warga Palestina yang berbasis di Riyadh yang permohonan hajinya ditolak. []
SUMBER: ABOUT ISLAM