UMAR bin Khattab masuk Islam pada bulan Dzulhijjah, tahun keenam setelah kenabian. Umar masuk Islam tiga hari setelah keislaman Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah. Saat itu Umar berumur 27 tahun.
Setelah memeluk Islam, Umar tanpa ragu sedikit pun langsung menampakkan keislamannya. Ia bahkan mendatangi satu per satu pemuka Quraisy yang sangat membenci Islam, salah satunya adalah Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam. Umar mendatangi kediamannya lalu mengetuk pintu rumahnya.
“Siapa itu?” tanya Abu Jahal.
“Ibnu al-Khattab.” jawab Umar.
Ketika Abu Jahal keluar, Umar berkata padanya, “Apakah engkau tahu bahwa aku telah murtad?”
BACA JUGA: Ada apa dengan Syetan Ketika Melihat Umar bin Khattab?
Wajah Abu Jahal berubah seketika. Ia berkata, “Apakah engkau telah melakukannya?”
“Ya.” jawab Umar tanpa ragu.
Maka Abu Jahal langsung masuk ke rumahnya sambil membanting pintu di hadapan Umar.
Umar berkata padanya, “Ini belum apa-apa.”
Umar kemudian mendatangi pemuka-pemuka Quraisy lainnya dan melakukan hal yang sama. Mereka terkejut dengan keislaman Umar, padahal mereka tahu bahwa dahulu Umar lah yang paling membenci Islam dan memusuhi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata, “Ketika Umar masuk Islam, umumnya masyarakat Quraisy belum mengetahui keislamannya. Maka umar bertanya, ‘Siapa orang yang paling cepat menyebarkan berita?’ Seseorang berkata, ‘Jamil bin Ma’mar al-Jumhi.’
BACA JUGA: Umar bin Khattab, di Balik Sejarah Penetapan Kalender Hijriah
Maka Umar pun bergegas mendatangi Jamil lalu mengikutinya dari belakang. Saat itu aku (Ibnu Umar) masih kecil, tetapi aku dapat mengerti apa yang aku lihat dan dengar. Umar berkata pada Jamil, ‘Wahai Jamil, aku telah memeluk Islam.’ Demi Allah, seketika itu Jamil tidak menjawabnya satu kata pun, tapi ia malah pergi sambil menyeret kainnya menuju Ka’bah lalu berteriak kepada suku Quraisy yang sedang berada d majelis-majelis mereka.
‘Ketahuilah, Umar telah murtad.’ seru Jamil. Umar berkata di belakang Jamil, ‘Ia dusta, tetapi aku telah masuk Islam dan aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.