Setelah menimang-nimang bungkus mie instan, Dewi (14) berkata, “Yah, gak ada logo halalnya!” kemudian meletakan kembali bugkus mie yang sempat populer di Tanah air. Samyang namanya.
Pernahkah saudara sekalian melihat atau mengalami situasi yang sama? Mengurungkan niat untuk mengkonsumsi produk yang tidak tertera logo halal LPPOM MUI sebab belum jelas kehalalannya?
Tidak hanya bagi Muslim, dewasa ini makanan halal tengah menjadi gaya hidup masyarakat global. Kepala Eksekutif Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Dubai (DIEDC) Abdulla Mohammed Al Anwar mengatakan; makanan halal mampu menarik konsumen non-Muslim yang selama ini khawatir tentang keamanan makanan.
Pasalnya untuk menembus pangsa pasar Muslim produk yang ditawarkan harus terbebas dari yang diharamkan Islam dan memiliki jaminan bahwa produk memenuhi kriteria halal dan thoyyib. Pada praktiknya, logo halal merupakan tiket diterimanya produk dalam komunitas konsumen halal di seluruh dunia. Tak ayal sejumlah negara pun membentuk lembaga di bawah LPPOM MUI yang mensertifikasi produk halal seperti Korean Muslim Federation, American Halal Foundation, Japan Muslim Association, Western Australian Halal Authority, dan lainnya.
Kenapa harus halal?
Islam adalah agama yang komperensif. Ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia termasuk apa-apa yang kita konsumsi. Dalam al-Quran dan Hadist, halal dan haram telah ditentukan dengan jelas. Oleh sebab itu, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Selain itu, memilih makanan halal pun memiliki pengaruh terhadap jiwa dan raga kita.
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maidah: 88)
Manusia ibarat sebuah bangunan. Jika ingin membuat bangunan yang kokoh, maka harus dari bahan yang terbaik. Dengan memakan makanan halal dan thoyyib akan tumbuh generasi yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia. Sebaliknya, banyak sekali mudhorot (kerusakan) yang dapat ditimbulkan oleh makanan haram.
Makanan = 100% Halal?
Saya pernah bertanya-tanya kenapa produk air kemasan membutuhkan sertifikat halal? Apakah air putih memiliki kemungkinan haram? Ternyata titik kritis air mineral yaitu saat filter dengan karbon aktif yang bisa berasal dari tulang hewan. Untuk mengetahui bahan apa saja yang terkandung dalam produk saat ini dibutuhkan ilmu dan keahlian dalam bidang teknologi pangan. Inilah salah satu alasan dibentuknya LPPOM MUI yang bertugas untuk meneliti, mengkaji, menganalisa dan memutuskan apakah setiap produk pangan, obat-obatan dan produk kosmetika aman dikonsumsi baik dari sisi kesehatan maupun hukum Islam.
LPPOM juga memiliki sistem untuk menjaga konsistensi perusahaan dalam memproduksi produk halal yang disebut Sistem Jaminan Halal (SJH), yakni sistem manajemen yang disusun, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur bahan, proses produksi, produk, sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal.
Kita patut bersyukur dan semakin loyal pada produk halal, karena dengan hadirnya lembaga seperti LPPOM tugas kita untuk memilih makanan halal kini semakin mudah. Hanya mengecek label halal dikemasan/mengecek sertifikat halal di web HALO LPPOM. Halal is my life! Tidak ada alasan untuk tetap mengkonsumsi produk yang syubhat apa lagi haram. Jangan sampai ada daging yang tertolak surga.
Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari makanan haram. [HR. Ibn Hibban]. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.