ADA seorang pria yang telah meminum arak dihadapkan kepada Nabi. Nabi berkata, “Pukullah orang ini.” Maksud Nabi menyuruh memukul lelaki itu agar si lelaki itu sadar.
Lalu diantaranya ada yang memukul dengan tangannya, dengan sandalnya, dan ada juga dengan pakaiannya.
BACA JUGA: Laknat Allah bagi Kaum Sodom
Maka setelah itu ada sebagian orang berkata, “Semoga kamu dihinakan oleh Allah.”
Lantas Nabi melarang mereka melaknat pria itu dengan bersabda, “Janganlah kalian menolong setan untuk menguasainya.”
Rasulullah pun bersabda, ”Bahwa sesungguhnya seorang hamba apabila melaknat sesuatu, maka laknat tersebut naik ke langit lalu jika pintu-pintu langit tertutup kembalilah laknat itu ke bumi. Bila pintu bumi pun tertutup maka laknat itu mencari ke arah kanan dan kiri, ternyata tak ada jalan pula. Maka kembalilah laknat tersebut kepada orang yang di laknat. Jika ia tak pantas untuk dilaknat, laknat itu kembali pada orang yang mengucapkannya.”
BACA JUGA: Dua Hal yang Terlaknat
Namun Nabi pun pernah mengeluarkan laknatannya. Akan tetapi Nabi tujukan itu pada orang pemakan riba, orang yang melaknat orang tuanya sendiri, orang yang menyembelih hewan selain karena Allah. Adapula al-washilah dan al-mustaushilah ialah orang yang meminta untuk disambungkan rambutnya dan orang yang menyambungkan rambutnya. Begitu pula dengan orang yahudi dan laki-laki yang menyerupai perempuan atau pun perempuan yang menyerupai laki-laki. []
Sumber: Cerita-cerita Memikat Dari Sahabat Nabi/Dr. Utsman Qadri Mukanisi/Penerbit: Qalam/2017