DI Era kepemimpinan Nabi Sulaiman as., terjadi beberapa kali peristiwa yang tercatat sejarah sebagai tindakan paling indah dari kebijaksanaan utusan Allah tersebut. Salah satunya saat dua wanita yang berselisih, soal kepemilikan anak.
Dalam kitab Shahihain dalam suatu riwayat dari Abu Zinad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Suatu ketika ada dua wanita membawa anak masing-masing. Tanpa diduga, ada serigala menyerang lalu mengambil anak salah satu dari keduanya, lalu ia merebut anak milik wanita yang satunya.
Yang lebih tua berkata, ‘Yang dibawa (serigala) itu anakmu.’ Wanita yang lebih muda berkata, ‘(Bukan anakku yang dibawa), tapi anakmu.’
Keduanya kemudian mengajukan perkara ini ke hadapan Daud, lalu Daud menyerahkan anak tersebut untuk wanita ynag lebih tua.
BACA JUGA: Perjanjian antara Semut dan Nabi Sulaiman
Keduanya kemudian pergi, lalu menemui Sulaiman.
Sulaiman berkata, ‘Ambilkan pisau, aku akan membelah anak ini menjadi dua, masing-masing dari kalian berdua mendapat sebelah.’
Wanita yang lebih muda berkata, ‘Semoga Allah merahmatimu! Dia anaknya.’
Akhirnya Sulaiman memutuskan untuk menyerahkan anak tersebut kepada wanita yang lebih muda’.”
BACA JUGA: Kisah Nabi Sulaiman dan Jin Jahat Sakhr Al-Marid (1)
(HR. Bukhari dalam kitab Shahihnya Bab: Firman Allah swt. “Dan kepada Daud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman.” dan Muslim dalam Shahih-nya, kitab: Hukum, bab: perbedaan pendapat para ahli Ijtihad).
Sumber: Qishahul Anbiya/ karya Imaduddin Abul Fida’ Ismail bin Katsir (Ibnu Katsir)/Jakarta: Ummul Qura (2013)