JANGAN bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke dalam pesimisme.
Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan penebar keraguan dan kebingungan.
Jangan bersedih, karena ada al-Qur’an, ada doa, ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik, dan ada amalan yang memberikan manfaat. Jangan bersedih, dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah, bertasbihlah, bacalah, menulislah, bekerjalah, terimalah tamu, bersilaturrahmilah dan merenunglah.
Allah berfirman,
“Dan, Rabb-mu berfirman: “Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu min: 60)
“Berdoalah kamu kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)
“Maka, sembahlah Allah dengan memumikan ibadah kepada-Nya.” (QS. Al-Mu’minun: 14)
“Katakanlah: “Serulah Allah dengan seruan Ar-Rahman. Dengan noma mana saja yang kamu seru, Dia mempunyai al-asma’ al-husna (nama-nama yang terbaik).” (QS. Al-Isra’ : 110)
Jangan bersedih saudaraku, teruslah meminta kepada Allah. Allah tidak akan pernah memberikan masalah tanpa solusi. Sungguh, Allah mencintaimu. []
SUMBER BUKU: LA TAHZAN/ KARYA: DR.AIDH AL-QARNI/ PENERBIT: QISTHI PRESS