Oleh: Yuyun Suminah, A. Md
Guru dan Penulis Buletin Sekolah di Karawang
yun.wenip@gmail.com
SEBAGIAN orang mungkin ada yang berseloroh “Hari gini masih jomblo?” Gaes, terutama yang jomblo pernah nggak dapet kalimat horor tersebut hehe. Jawab saja dengan santuy “Emang kenapa, masalah buat loh?” Hihi. Jomblo itu bukan kutukan yang bikin kamu nggak laku, justru jomblo itu lagi menikmati hidup sebelum hidupnya dibagi dengan orang yang tepat, tepat menurut agama yaitu pasangan halal lewat jalan nikah. Setuju!
Orang yang berstatus jomblo dari segala sisi nggak boros gaes, hidup tenang, sehat lahir batin yang pastinya nggak “nabung dosa” dan nggak bikin hidupmu ambyar. Nggak percaya! Udah Putusin aja pacarnya. Apalagi gaya pacaran anak milenial zaman now bikin “geleng-geleng” kepala. Parah!
Sekarang kita bandingkan seseorang yang berstatus jomblo dengan para pelaku pacaran.
1. Dari Segi Keuangan
Jalan-jalan adalah aktivitas yang sering dilakukan kalau seminggu nggak jalan-jalan hampa bikin pacaran mati gaya. Apa lagi Aktivitas tersebut dijadikan sebagai rutinitas rutin pasti perlu anggaran khusus, buat kamu yang sudah kerja bisa bikin gaji sebulan jebol apalagi kamu yang masih status mahasiswa dan pelajar jatah uang bulanannya ludes belum pada waktunya.
Bisa dihitunglah biaya jajan, parkir belum doi kalau ultah ngasih kado yang super mahal dengan alasan “memberikan kado spesial”. Tak hanya itu biar terlihat modis rela bela-belain belanja gaun, ke salon hanya demi terlihat cantik di depan pasangan.
Hadeh Apalagi pelaku pacaran ini gabungnya dengan komunitas anak “gaul” yang sering nongkrong di kafe-kafe demi sebuah popuritas. Kalau sudah gini yakin deh pengeluaranmu bengkak, akhir bulan gigit jari. Berbeda dengan para jomblo keuangan aman terkendali.
2. Dari Segi Ketenangan
Tak memungkiri setiap orang memiliki sifat posesif begitu juga orang pacaran. Sifat tersebut sering diartikan “saling memiliki”. Bisa bikin mengusik ketenangan hidup orang, bagaimana nggak, setiap hari, jam bahkan menit pasti selalu dirundung gelisah dan curiga kalau pasangan belum mengirimkan kabar. Dia udah nyampe rumah belum ya, ko belum ngabarin, udah makan belum ya, sampe mengingatkan bernada Islami, tadi udah solat sunnah belum, baca quran belum, jangan lupa malem solat tahajud ya.
Apalagi kalau sang kekasih dilandai sakit, statusnya ODPP (orang dalam pengawasan pacar) patrolinya kaya dokter jaga 24 jam.
Itu semua tandanya ketenangan hidupmu terusik bikin nggak nyaman hidup berbeda dengan para jomblo hidup aman sentosa tanpa gangguan.
3. Dapet Cinta Hoax
Mungkin masih ada sebagian orang tua yang membiarkan anaknya pacaran dengan mengatakan “nggak apa-apa pacaran, kaya nggak pernah muda aja”. Atau para pelaku pacarannya bilang kalau gaya pacarannya sehat. Kalau mau sehat perbanyak makan sayur, buah dan olah raga bukan pacaran. Jadi nggak ada ya “pacaran sehat” yang ada “sakit”.
Jangan sampe deh hidup yang hanya sekali ini ambyar gara-gara pacaran seperti kasus yang terjadi di Karawang beredarnya video mesum yang dilakukan di atas motor, pelaku masih berstatus pelajar, video tersebut viral di medsos (liputan6.com 19/03/20). Duh Ngenes.
Dan masih banyak fakta diluar sana yang nggak terekpos media para pelaku pacaran ini melakukan tindakan asusila seperti mesum (zina), hamil diluar nikah dan berakhir tragis yaitu madesu (Masa depan suram) bikin rugi dunia akhirat.
Solusi Islam
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Rum: 21)
Ayat tersebut sudah nggak asing lagi yang selalu ada di surat undangan pernikahan. Islam hanya memberikan solusi ketika cinta itu menghampiri kita dan kita sudah mampu, mampu disini terutama ilmunya ya. Diperintahkan untuk disegerakan menikah. Trus kalau merasa blum mampu berpuasa sebagai perisai dan melayakan diri dengan ilmu.
“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Cinta yang Allah ridhoi hanya cinta lewat ikatan pernikahan bukan ikatan pacaran yang bikin hidupmu ambyar. Biarkan cinta indah pada waktunya. Cinta yang kau membuatnya melayakan diri dengan ilmu, menjaga kesucian dengan ketaatan kepadaNya. Wallu a’lam. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.