HATI-HATILAH dalam bertindak atau berbuat dosa. Karena bisa jadi, ada banyak orang yang diam-diam mengikuti apa yang tengah Anda lakukan. Terlebih ketika posisi Anda berpengaruh di masyarakat.
Ketika Anda melakukan sebuah dosa kemudian dosa tersebut menjadi panutan bagi yang lain maka dosa tersebut pun menjadi tanggungjawab Anda.
BACA JUGA: Syafaat Nabi untuk Pelaku Dosa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun,” (HR. Muslim no. 1017).
Sehingga bagi seorang alim yang menjadi panutan lainnya, hendaknya ia: [1] meninggalkan dosa dan [2] menyembunyikan dosa jika ia terlanjur melakukannya.
BACA JUGA: Apa Itu Zina Muhsan? Dosa Besar Pengancam Keutuhan Rumah Tangga
Sebagaimana dosa seorang alim bisa berlipat-lipat jika ada yang mengikuti melakukan dosa tersebut, maka begitu pula dengan kebaikan yang ia lakukan. Jika kebaikan tersebut diikuti orang lain, maka pahalamu akan semakin berlipat untuknya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh.” []
SUMBER: RUMAYSHO