Oleh: Dedi Juhari – Purwakarta
JANGAN-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering memeloti layar HP dibandingkan membawa Quran (coba hitung persentasi waktunya)
Jangan-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering menyentuh layar ponsel ketimbang menyentuh tangan istri kita (coba ingat, kapan ya terakhir kita menyentuh tangan istri atau suami, dari hati yang dalam?)
Jangan-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering menyimak status teman-teman kita di medsos, ketimbang mendengarkan ucapan anak-anak kita?
Jangan-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering duduk menyendiri dengan ponsel kita, ketimbang melipir untuk membaca buku-buku tentang Ramadhan itu sendiri,
Jangan-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering mengusap-usap HP kita ketimbang melihat dan mendengarkan rekan-rekan kita yang tengah bersama kita? (Kalau begitu, buat apa juga ketemuan dan ngobrol? Udah aja di medsos gitu mah cukup)
Jangan-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering memikirkan anggaran untuk beli kuota ketimbang memikirkan setiap hari kita bisa sedekah?
Jangan-jangan, di Ramadhan ini, kita (masih) lebih sering … ah,
Sebelum buka puasa, buka HP
Setelah buka puasa, buka HP
Sebelum tarawih, buka HP
Setelah tarawih, buka HP
Sebelum tidur, buka HP
Setelah tidur, buka HP
Sebelum sahur, buka HP
Setelah sahur, buka HP
Setelah buka HP? Ngapain lagi? … Buka HP lagi!
Astagfirullah …. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word