SAAT memperhatikan jalanan, terkadang kita pernah melihat orang yang terjatuh ataupun tergelicir di jalanan tersebut. Penyebabnya juga beragam dan mungkin kita sendiri pernah mengalaminya.
Namun, apakah yang sering orang lakukan saat melihat orang lain terjatuh?
Kebanyakan orang akan bereaksi dengan tertawa ataupun menyalahkan orang tersebut karena kurang berhati-hati.
Hanya sedikit kita dapati orang yang seketika membantu orang tersebut untuk berdiri.
Seringkali, kita terlalu cepat menghukumi sesuatu segera setelah hal itu terjadi. Kita tidak berhenti sejenak untuk merenungkan apa yang mestinya kita perbuat untuk menyikapi apa yang ada di hadapan mata.
Semisal saat kita melihat orang yang terjatuh tadi, kebanyakan dari kita pasti tertawa melihatnya. Bukankah akan lebih baik jikalau kita bersyukur karena bukan diri ini yang terjatuh?
Dan lebih baik lagi kalau kita menolongnya?
Berhati-hatilah dalam bersikap, karena bisa jadi kita tergelincir jika salah mengambil sikap atas apa yang terjadi di hadapan kita.
Begitu pula dalam hidup ini, janganlah menyalahkan seseorang atas kegagalan yang dia alami. Bisa jadi itu adalah salah satu cara Allah mengingatkan kita agar banyak bersyukur atas setiap nikmat yang telah Allah berikan.
Buya Hamka pernah menuliskan dalam bukunya, “Janganlah tertawa melihat orang jatuh, sebab tidak ada suatu yang jatuh disengaja, tetapi bersyukurlah kepada Tuhan karena kita sendiri tidak jatuh. Di dalam hal jatuh janganlah percaya kepada diri sendiri dan kepada datarnya jalan karena menurut laporan dinas lalu lintas lebih banyak mobil jatuh di tempat datar. Jika dibandingkan dengan yang jatuh di tempat pendakian atau penurunan yang berbelok-belok.”
Jadilah orang yang mengambil pelajaran dari apapun yang ada dalam hidup ini. Terkadang, kita menjadi pwnonton dalam sebuah peristiwa kehidupan.
Bisa jadi, saat ini kita yang melihat orang lain tetjatuh. Namun, jangan lupa bahwa tak ada yang bisa memastikan kalau kita akan aman dan tidak tergelincir.
Maka, janganlah menertawakan orang yang terjatuh. []
Salatiga, 5 September 2016