TAK jarang kita menemukan orang yang suka menyebut-nyebut sedekah yang telah lalu untuk menyakiti hati orang lain atau dengan tujuan agar pemberiannya tersebut dibalas. Padahal sikap seperti sebaiknya dijauhi karena Alquran telah memberi peringatan untuk tidak mengungkit-ungkit pemberian kepada orang lain.
BACA JUGA: Kesalahan dalam Bersedekah yang Sering Dilakukan
Namun jika tujuannya hanya sebagai pengingat agar orang lain sadar, misalnya kepada anak agar mau berbakti kepada orangtua adalah suatu keharusan, hingga anak tersebut selamat dari siksaan Allah. Sebab jika tidak diingatkan, anak tersebut menjadi durhaka, yang dosanya sangat besar.
Maka mengungkit kebenaran yang diharamkan adalah jika dilakukan kepada orang miskin yang setiap muslim wajib menyantuninya. Memberikan zakat, sedekah, atau infak harus dilakukan secara ikhlas, tidak mengaharapkan imbalan apa pun dari orang yang diberi, atau pujian dari siapa pun, melainkan hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT.
BACA JUGA: Rumus Matematika Sedekah, Ini Dia
Allah SWT berfirman tentang larangan menyebut-nyebut kebaikan yang telah lalu. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan orang yang menerimanya, seperti orang yang menafkahakan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian…,” (QS Al-Baqarah: 264).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang menyebut-nyebut sedekah yang telah ia lakukan maka ia sendiri yang menghilangkan pahala sedekahnya. Mahabesar Allah atas segala firmannya. []
Referensi: Membersihkan dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit Qalbu/Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid/Citra Media Agama/2006