BANYAK orang mengira bahwa memilih seseorang itu jangan dari fisik. Sebab, fisik akan berubah seiring berjalannya waktu. Ya, hal ini memang benar. Meski begitu, ketertarikan pada fisik juga harus ada dalam diri seseorang sebelum menikah. Ini hanya salah satu langkah yang harus dilakukan agar rumah tangga berjalan dengan baik, selain melihat seperti apa agamanya.
Dalam menjalankan mahligai pernikahan, setiap pasangan seharusnya saling memiliki ketertarikan satu sama lainnya. Sehingga pernikahan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sebab apabila hanya sebelah pihak yang merasa tertarik sementara pihak lainnya tidak, maka hal ini bisa memicu konflik dalam rumah tangga.
Oleh sebab itulah, di dalam Islam sebelum meminang diperbolehkan bagi laki-laki untuk melihat calon pasangannya. Dalam hal ini laki-laki yang meminang diperbolehkan untuk melihat keadaan fisik perempuan yang dipinangnya. Hal ini dilakukan agar dapat menjadikannya tertarik untuk menikahi perempuan tersebut seperti betis atau rambut kepalanya.
Sebaiknya melihat dan memeriksa pinangan dilakukan di hadapan mahramnya. Namun, apabila perempuan tersebut menolak untuk dilihat oleh si peminangnya, maka bisa dengan cara diwakilkan kepada perempuan tertentu yang dipercayai oleh si peminang untuk melihat bagian-bagian yang diinginkannya.
Demikian pula halnya dengan perempuan yang ingin mengetahui seluk beluk laki-laki yang meminangnya, maka hal ini harus melewati walinya. Aisyah dalam hal ini berpesan kepada para wali agar berhati-hati dalam melepaskan putrinya kepada laki-laki yang meminangnya. Seorang wali harusnya meneliti keadaan lelaki yang bersangkutan agar sang putri tidak jatuh pada laki-laki yang buruk akhlaknya.
Sebagaimana disebutkan bahwa Aisyah berkata bahwa, “Kawin berarti perbudakan. Oleh sebab itu hendaklah seseorang memperhatikan dimana ia lepaskan anak perempuannya.”
Selain itu, sahabat Rasulullah ï·º, Umar bin Khaththab pun turut memberikan nasihat, “Janganlah Anda nikahkan putri-putri Anda dengan lelaki yang jelek, karena hanya dia (laki-laki tersebut) yang merasa senang kepadanya, sementara dia (perempuan) tidak menyukainya.”
Kalimat ini tidak hanya berlaku untuk kaum perempuan saja, namun juga untuk kaum laki-laki. Dimana tidak diperkenankan untuk menikah dengan perempuan yang jelek sehingga mengakibatkan ketidak-sukaan pada dirinya sendiri. Sementara si pasangan malah menikmati ketampanan si laki-laki.
Akan tetapi tentunya cantik, ganteng maupun kebalikannya itu bersifat relatif dan tidak ada standar bakunya. Kecantikan atau ketampanan tidak hanya melulu soal fisik, bisa saja dari suara, senyuman, lirikan mata dan tentunya dari hati.
Sehingga dalam hal ini segala urusan dikembalikan sepenuhnya kepada masing-masing pihak untuk memutuskan. Namun hal yang paling penting ialah setidaknya ada sesuatu yang dapat menimbulkan ketertarikan dari calon pasangan sehingga akan lebih mudah untuk menumbuhkan rasa cinta.
Jadi, cukup penting bagi Anda yang akan menikah, untuk melihat keadaan lahiriyah calon pendamping hidup Anda. Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa sebagai manusia rasa ketertarikan pada lahiriyah juga ada. Dengan melakukan hal itu, kerukunan dalam rumah tangga, insyaAllah akan terjamin. Tapi ingat, mengetahui kebaikan batin lebih utama, khususnya agamanya. []