TIDAK bisa dipungkiri jika sebagian masyarakat kita masih saja ada yang percaya dengan yang namanya ramalan. Peramal, dukun, ataupun yang disebut orang pintar, sering melontarkan prediksinya tentang masa depan. Jenis ramalan sendiri bermacam-macam, ada ramalan jodoh, ramalan karier, ramalan nasib, ramalan shio, dan zodiak.
Lalu bagaimana hukum percaya terhadap ramalan itu dalam agama Islam? Bagi seorang muslim, ramalan adalah hal yang tidak bisa dipercaya. Bahkan jika dipercaya, makan keimanannya dipertanyakan.
BACA JUGA: 8 Kali Ramalan tentang Kiamat, Semuanya Meleset!
BACA JUGA: Percaya pada Ramalan? Begini Hukumnya
Siapa saja yang mengklaim mengetahui perkara ghaib, maka ia termasuk dalam golongan kaahin (tukang ramal) atau orang yang berserikat di dalamnya. Karena ilmu ghaib hanya menjadi hak prerogatif Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An Naml: 65).
BACA JUGA: Ramalan Cuaca, Bagaimana Hukumnya?
Ketua Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (Al Lajnah Ad Daimah) di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz memberi nasihat bagi siapa saja yang menggantungkan diri pada berbagai ramalan bintang, hendaklah ia bertaubat dan banyak memohon ampun pada Allah (banyak beristighfar).
Hendaklah yang jadi sandaran hatinya dalam segala urusan adalah Allah semata, ditambah dengan melakukan sebab-sebab yang dibolehkan secara syar’i.
BACA JUGA: Ini Dia Bahaya Percaya Ramalan Awal Tahun
Hendaklah ia tinggalkan ramalan-ramalan bintang yang termasuk perkara jahiliyah, jauhilah dan berhati-hatilah dengan bertanya pada tukang ramal atau membenarkan perkataan mereka.
Lakukan hal ini dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dalam rangka menjaga agama dan akidah. (Dinukil dengan perubahan redaksi dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 2: 123). []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID