Oleh: Jundi Imam Syuhada
INI pengingat untuk siapapun; Jikalau ada yang sudah merasa cukup dengan amalan yang telah dilakukannya, bacalah kisah orang-orang terdahulu. Niscaya, akan didapati perasaan bahwa amalan kita tidak ada apa-apanya.
Barangkali, ada di antara kita yang bangga dan merasa cukup dengan shalat jama’ahnya setiap waktu. Maka ketahuilah, bahwa selama lima puluh tahun lamanya seorang Tabi’in bernama Sa’id bin Musayyab tidak pernah sekalipun ketinggalan takbiratul ihram.
Seringkali, ada pula yang bangga dan merasa cukup dengan bacaan quran satu juz setiap harinya. Hendaknya kita tahu; bahwa hanya dengan delapan hari saja shahabat Ubay bin Ka’ab sudah menghatamkan Al Quran.
Barangkali ada yang bangga dan merasa cukup dengan puasa Senin Kamis. Maka ketahuilah, bahwa selama lima puluh tahun lamanya Muhammad bin Jafar melaksanakan puasa Daud.
Kita tidak diminta untuk menyaingi ibadah mereka, tetapi hati ini perlu berhati-hati dengan perasaan cukup akan kebaikan, sebab ianya bisa mencegah kita dari perbuatan baik lainnya. Ibarat orang yang sudah kenyang tidak akan makan, itulah umpama yang membuat orang-orang terdahulu begitu tersentak dan tak mau “merasa kenyang”, dan memilih untuk semangat beramal, karena mereka tidak pernah puas dengan kebaikan yang telah mereka lakukan.
Maka, berbuat baiklah dan jangan pernah puas. []