SUDAH sering kita menunda waktu makan bahkan melewati waktu makan. Bahkan pada banyak kasus, perilaku seperti ini sudah berlangsung dalam interval yang cukup lama. Padahal, dampaknya dapat meningkatkan kadar asam lambung, hingga menyebabkan kematian.
Naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan atau esofagus -dalam ilmu medis dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), terjadi jika fungsi lower esophageal sphincter (LES) mengalami gangguan. Umumnya, kondisi ini akan mengakibatkan rasa nyeri di ulu hati atau rasa terbakar di bagian dada.
Ketua IDI Jakarta Pusat, Dr. Kemas Abdurrohim, MARS, M.Kes, Sp.Ak menjelaskan bahwa LES merupakan lingkaran otot bagian bawah kerongkongan yang berfungsi sebagai pintu otomatis, yang akan terbuka ketika makanan masuk dan menutup kembali saat makanan sudah masuk ke lambung dan juga untuk mencegah makanan naik kembali ke kerongkongan.
“Asam lambung juga mampu menyebabkan sinusitis, asma, erosi gigi, penyakit tenggorokan kronis, luka pada dinding esofagus hingga kanker esofagus,” katanya saat dihubungi Halal Lifestyle, Selasa (20/2).
Dr. Rohim, begitu biasa dia dipanggil, menyampaikan bahwa kondisi asam lambung yang meningkat ini paling sering disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.
“Misalnya mengkonsumsi makanan berlemak secara berlebihan dalam waktu singkat, karena makanan berlemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga produksi juga meningkat. Atau mengkonsumsi makanan asam dan pedas juga akan meningkatkan risiko meningkatnya, kadar asam lambung,” ujarnya.
“Jangan makan menjelang waktu tidur, sebaiknya minimal 2 jam sebelum tidur. Intinya, jika ingin terhindar dari penyakit ini, memperbaiki gaya hidup dan pola makan adalah cara yang efektif,” ucap Dr. Rohim mengakhiri wawancara. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE