Oleh: Eva Fatmah Hasan
JANGAN sampai, seorang gadis lebih dulu menjadi seorang ibu daripada menjadi seorang istri.
Jangan sampai para orang tua menganggap ‘biasa’ jika anak gadisnya lebih dulu menjadi calon ibu ketimbang menjadi istri.
BACA JUGA: Maraknya Kenakalan Remaja, Siapa yang Salah?
Tapi jika melihat kebiasaan sekarang, di mana anak gadis diizinkan para orang tuanya dibawa jalan-jalan oleh laki-laki asing, bahkan hingga larut malam. Jadi jangan heran maraknya calon ibu sebelum menikah adalah hal yang tak bisa dielakkan.
Apalagi, tontonan saat ini yang semuanya tak bisa dijadikan tuntunan, dianggap oleh banyak orang sebagai tren.
Lihat saja di tayangan TV, anak SMA lebih banyak menggombal, merayu lawan jenis, ketimbang menunjukan sesuatu yang berfaedah. Dan lebih parahnya semua menganggap itu hal biasa.
Anak laki-laki memegang tangan seorang gadis, dianggap biasa.
Anak gadis dibonceng laki-laki juga dianggap biasa.
BACA JUGA: Beruntunglah Anda yang pernah Berjerawat Semasa Remaja, Kok Bisa?
Anak gadis ngobrol berdua-duaan dengan laki-laki juga dianggap biasa.
Parahnya lagi, anak gadis yang baru menikah tiga atau empat bulan lalu setelah itu melahirkan, juga dianggap biasa.
Semoga kita bisa mendidik anak gadis kita untuk selalu menjaga kehormatannya.
Dan mendidik anak laki-laki untuk menjaga pandangannya. []