KELUARGA adalah orang yang begitu dekat dengan kita. Akan tetapi banyak yang keluarganya sendiri berada dalam kesalahan tapi tak diingatkan.
Begini pada prinsipnya, di manapun Anda berada, dakwah tetap harus ditegakkan. Bagaimana caranya? Semua dikembalikan pada kadar kemampuan Anda. Kalau mempunyai kapasitas ilmu, Anda bisa berbicara untuk menjelaskan persoalan-persoalan yang dianggap bukan dari ajaran Islam.
Kalau Anda tidak bisa melakukan hal itu, Anda cukup berontak dengan hati karena hal itu juga masuk dalam kategori dakwah. Itulah yang dikatakan mengubah atau menolak kemunkaran dengan hati. Kalaupun suatu saat Anda tidak bisa menolak, maka silakan duduk di situ dengan niat untuk silaturahim.
Prinsip berdakwah ini sebagaimana dijelaskan Allah dalam berfirman,
“Serulah manusia ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk,” (Q.S. An Nahl:125)
Ayat ini menegaskan bahwa Anda tidak punya otoritas untuk memberi petunjuk kepada siapapun karena hal itu merupakan otoritas Allah. Tugas Anda adalah menyampaikan dan mengajak. Adapun orang itu akan mendapatkan pencerahan atau tidak, “sesungguhnya Tuhanmu yang maha tahu siapa yang sesat dari jalan Nya.”
Jadi sekali lagi ditegaskan bahwa tugas Anda hanyalah menyampaikan (dakwah). Bagaimana caranya? Sampaikan dengan menggunakan ilmu, bahasa yang santun, dan apabila terjadi perdebatan, maka berdebatlah dengan cara yang terbaik. Kalau ternyata orang tidak mau mendengar, maka hal itu sudah bukan merupakan wilayah Anda.
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk,” (Q.S. Al-Qashah : 56).
Disamping itu, Anda juga harus selalu memperlihatkan akhlak yang mulia serta menampakkan perilaku yang indah sehingga orang tertarik dengan akhlak tersebut. Boleh jadi, kesolehan akhlak, keindahan akhlak, kemuliaan kata-kata, serta keindahan perilaku yang Anda tunjukkan akan lebih efektif daripada omongan yang Anda ucapkan. Itulah yang perlu Anda perhatikan dalam dakwah di keluarga besar.
Tak lupa Anda juga harus menyiapkan mental sebab belum tentu dakwah Anda langsung diterima perlu kesabaran. Mungkin ada sebagian dari mereka yang belum bisa menerima dakwah Anda sehingga akan bersikap sedikit berbeda maka dari itu mental Anda harus siap dan kuat jika itu terjadi. Semoga Allah mudahkan jalan, dan membukakan hati yang akan kita dakwahi. Wallahu a’lam. [ ]