BANYAK yang melakukan dosa, namun enggan untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka mengulur-ulur waktu, seakan akan hidup selamanya di dunia. Mereka merasa akan hidup selalu sehat. Maka, tak akan mungkin maut menjemputnya. Mereka merasa lebih baik taubat ketika sudah lanjut usia saja. Di mana tubuh sudah tidak mampu berbuat apa-apa.
Perlu kita camkan bahwa pemikiran semacam ini tidaklah benar. Sebab, kita tak pernah tahu sampai usia berapa kita di dunia ini. Kalau pun berumur panjang, jika tidak taubat untuk apa hidup? Yang ada hanya menambah catatan dosa saja. Dan tentu saja akan membuat diri kita kesulitan di akhirat kelak.
BACA JUGA: 4 Langkah Sebenar-benarnya Taubat
Selagi ada waktu, segeralah untuk bertaubat. Sebagai manusia, kita semua pendosa. Tak ada manusia yang luput dari kesalahan. Ketika tiba suatu masa, maka taubat itu akan menjadi sia-sia. Sebab, ia telah terlambat untuk bertaubat. Kapankah itu?
Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa ketika matahari telah terbit dari arah terbenamnya, maka hal itu merupakan tanda atau isyarat akan segera terjadi kiamat. Dimana dunia akan hancur dan kehidupan berakhir.
Pada saat itu pulalah pintu taubat akan ditutup dan iman serta amal seseorang (yang belum beriman dan beramal) tidak lagi berguna. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya itu,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian dalam surah Al-An’am ayat 158, Allah berfirman bahwa, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah, ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)’.”
Kita memang tak pernah tahu kapan masa itu terjadi. Bisa jadi beberapa tahun lagi, beberapa bul lagi atau mungkin esok hari. Hanya Allah yang tahu perkara ghaib ini. Mendengar ini, masihkah Anda menunda taubat? Tidak takutkah hari yang telah dijanjikan itu segera tiba? []