Oleh: Iwan Setiawan, Panglima Dakwah Online
SIAPA yang tak tertarik dengan keindahanmu, bunga mawar? Dipagi hari dimana burung menyanyi, mentari mulai menghangatkan dirimu, warna merah merona semakin indah terlihat, harumnya mawar semerbak sampai mengundang kumbang. Kau pun bahagia, ada kumbang yang menghampiri, semakin dekat, semakin dekat sampai tak terasa.
Tidak terasa kau dihisap oleh kumbang itu, mahkota bunga yang kau miliki kini tersentuh oleh sang kumbang yang pelan-pelan mendekatimu. Namun kau nampak tidak menyesal, mungkinkah karena kau juga suka pada sang kumbang? Suka karena kau merasa bahwa dirimu itu indah dan harum sehingga kumbang pun mendekati dan menghisap dirimu.
BACA JUGA:Â Bunga dan Bagi Hasil, Apa Bedanya?
Kau masih bisa tersenyum, meski kumbang yang pertama pergi meninggalkan dirimu. Karena kau yakin dengan warnamu yang merah dan aroma khas bunga mawar mampu menarik kumbang yang lain. Ternyata benar, tak lama kumbang pertama pergi, kumbang kedua pun tertarik padamu, tertarik pada keindahan dirimu dan aroma yang kau hembuskan. Kumbang kedua tak jauh berbeda dengan kumbang yang pertama, mendekati, mendekati, sampai begitu dekat dan akhirnya.
Akhirnya kau kembali dihisap oleh kumbang yang kedua, namun kau masih bisa tersenyum. Mungkinkah karena kau masih terlihat merah dan tercium aroma mawar?. Ketika kumbang kedua pergi pun kau tak terlihat meneteskan air mata kesedihan. Apakah karena kau yakin akan ada kumbang ketiga yang tergoda dengan keindahan dan aroma dirimu?. Ternyata benar, tak lama setelah kumbang kedua pergi meninggalkan dirimu, datang kumbang ketiga, tak berbeda dengan kumbang-kumbang sebelumnya, kau didekati, terus didekati sampai dekat dan dekat dan kau pun kembali dihisap.
Tetapi kenapa kini kau menangis? Mungkinkah karena kau kini layu? Aromamu tak semerbak lagi? Warna merah dirimu sudah menghitam? Itu pilihanmu, kenapa kau biarkan kumbang-kumbang tak bertanggungjawab menghisapmu. Kau indah namun kau murah, kau indah namun kau tak berharga, kau indah namun kau tak bisa menjaga dirimu sendiri. Kau indah hanya luarnya saja.
BACA JUGA: Jika Seorang Muslimah Berjilbab …
Seperti itulah orang yang menjalin cinta dengan pacaran, hubungannya yang ilegal seakan-akan legal dan indah. Seperti yang dirasakan oleh setangkai bunga mawar dan sang kumbang. Begitu murah dan tak berharga. Untuk itu janganlah kau jadi bunga mawar. Putuskanlah pacarmu, sebelum kau layu dan menghitam. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word