SAUDARAKU,
Qarun adalah seorang manusia kaya yang hidup pada zaman Nabi Musa. Di bawah kepemimpinan Raja Fir’aun yang otoriter, Qarun mengatur segala aspek ekonomi. Dengan harta yang melimpah-ruah, Qarun bersikap jemawa di hadapan masyarakat luas.
Saudaraku,
Qarun menjadikan hartanya sebagai penopang kekuatan dan kekuasaan Fir’aun bersama antek-anteknya.
Allah SWT berfirman, “Dan (juga) Qarun, Fir’aun, dan Haman. Dan sungguh telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu). Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri,” (Al-Ankabuut ayat 39-40).
Saudaraku,
Pada masa itu, Qarun dengan potensi ekonominya merupakan penyangga suasana kehidupan yang mengerikan. Hal itu dibuktikan dengan timbunan hartanya yang menjelma menjadi sumber penyengsara rakyat.
Saudaraku, Qarun hidup mewah di rumah megah ketika sebagian besar masyarakat hidup terimpit, miskin, menderita, dan terjajah.
Saudaraku,
Jangan sampai hidup kita seperti Qarun. []
Sumber : Rajab, M., & Ibrahim. 2001. Kisah-kisah Mengagumkan dalam Al-Quran: Jakarta. Senayan Publishing