DALAM rangkaian penyebutan kepada siapa saja manusia harus berbuat baik, Allah SWT menutup ayat di atas dengan kalimat,
“Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong dan membanggakan diri.”
BACA JUGA: Murka Allah bagi Manusia Bersifat Sombong
Kesan yang bisa kita tangkap dari katimat ini adalah manusia jangan sombong kepada orang tuanva, meskipun dia lebih pintar dan kaya.
Dia juga tidak boleh sombong dengan kerabatnya, meskipun mereka orang yang lemah, miskin, dan bodoh. Jangan sombong kepada anak yatim karena ada saat di mana anak kita juga menjadi yatim.
Jangan sombong kepada orang miskin karena ada saat di mana kita pun bisa menjadi miskin secara tiba-tiba.
Jangan sombong kepada tetangga karena merekalah orang yang pertama memberikan pertolongan atau kita minta pertolongan saat kita kesulitan.
BACA JUGA: Penyakit Sombong, Bagaimana Menyembuhkannya?
Jangan sombong kepada teman karena kita sangat membutuhkannya. Jangan sombong kepada musafir karena ada saat di mana kita pun menjadi musafir dan jangan sombong kepada pembantu rumah tangga karena mereka besar bantuannya kepada kita meskipun tidak besar upah yang kita berikan. []
Referensi: 160 Materi Dakwah Pilihan/Karya: Drs. H. Ahmad Yani/Al Qalam/2006