DALAM menjalani lika-liku kehidupan, kita nggak akan bisa terlepas dari yang namanya emosi. Dari sekian banyak emosi yang ada, beberapa di antaranya akan melahirkan perasaan-perasaan seperti misalnya benci dan juga rasa dendam.
BACA JUGA: Belajar dari Kisah Tembok Berlin; Benci Dibalas Cinta
Entah itu bermula dari kejadian-kejadian sepele, hingga hal-hal yang memang dirasa begitu menyakitkan hingga mampu mempengaruhi kehidupan seseorang.
Sebenci-bencinya kita sama orang, kita ga pernah tau gimana pandangan Allah ke orang tersebut. Siapa tau dia lebih mulia.
Siapa tau di malam-malam tertentu dia rela membumikan dahinya, melangitkan perasaannya. Sedang kita, memilih utk tidur nyenyak karena ngantuk yang ga bisa kita lawan.
Siapa tau di hari-hari tertentu, banyak perut yang ia asupi dgn penuh cinta. Sedang kita sibuk membenci, ga lantas membawa solusi.
Siapa tau, orang yang kita benci membawa bekal lebih banyak. Sedang kita hanya terlihat sholeh/ah, tanpa benar-benar menjadi sosok tersebut.
BACA JUGA: Cara Menghadapi Orang yang Membenci Kita Menurut Islam
Wahai aku, yang hatinya kotor lagi merasa baik, semoga Allah senantiasa menuntunmu ke jalan yang tak berkelok. Hingga dengan itu, hati dan jiwamu kian tertata dengan sebaik-baiknya penataan. []