Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan kamarnya tanpa berdoa kepada Allah. Beliau selalu memasrahkan dirinya pada Allah dan memohon perlindungan hanya kepada-Nya.
SETIAP manusia tidak akan merasa lengkap jalan hidupnya jika tidak melakukan aktvitas. Ya, jika ia hanya berbaring di tempat tidur di dalam kamar, tentu hidup ini terasa tidak berarti. Dan hanya orang-orang malas dan merugi saja, yang merasakan nikmatnya berdiam diri di dalam kamar.
Sebagai orang yang diberi tahmat dan karunia dari Allah SWT berupa kesehatan fisik dan mental yang baik, hendaklah kita memanfaatkannya. Maksudnya, kita tidak hanya berdiam diri saja. Kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Dan satu-satuya cara ialah berikhtiar di luar rumah, mencari usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Jika hal itu sudah mampu kita lakukan, jangan pernah lupa pada kedudukan kita sebagai hamba. Kita harus menyadari, sebagai seorang hamba kita tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT. Maka, janganlah kita keluar dari kamar kita untuk berikhtiar, sebelum kita berdoa kepada-Nya.
Orang yang baik dalam beragama ialah ia yang jika meninggalkan pintu kamar, ia berdoa, “Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari tersesat dan disesatkan, tergelincir dan digelincirkan, menzhalimi atau dizhalimi, bodoh atau dibodohi.
Sebab, Ummu Salamah RA berkata, “Rasulullah ﷺ tidak pernah keluar dari rumah ku melainkan ia mengangkat pandangannya ke langit sambil berkata, ‘Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari tersesat dan disesatkan’.” []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah