SETIAP manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan. Semua itu menjadi hal yang wajar, ketika seseorang mulai menyadari apa yang dilakukannya salah, dan mulai bangkit dari kesalahan, hingga tidak melakukannya kembali. Tapi, menjadi suatu hal yang tidak baik jika ketika ia tahu bahwa itu adalah salah, dan malah ia melakukannya kembali.
Manusia tidak pernah luput dari dosa. Tapi, sebagian orang banyak menganggap bahwa dirinya suci, terhindar dari dosa. Sehingga, ketika ia melihat orang yang melakukan perbuatan dosa, ia akan menjauhi, bahkan mencelanya. Lalu apakah itu juga tidak termasuk dosa?
Jika kita melakukan demikian kepada orang yang sedang melakukan kesalahan, itu sama saja kita tidak perduli terhadap sesama. Sedangkan Rasulullah mencontohkan kepada kita suatu jalan kebaikan. Membawa orang yang tersesat agar kembali ke jalan yang benar. Beliau rela dihina dan dicaci maki oleh orang yang akan diajaknya ke jalan yang benar, hanya untuk menyelamatkan saudara sesama manusia dari siksa api neraka.
Hanya yang salah di kita ini, banyak orang yang malah mencela orang yang berbuat dosa. Padahal, seharusnya kita mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah. Kita harus mengingatkan orang tersebut bahwa perbuatannya salah. Jika kita tidak mampu melakukan itu dengan tindakan, maka kita bisa melakukannya dengan berdoa. Itulah ikhtiar yang dapat kita lakukan, dengan selemah-lemahnya iman.
Spiritual Business Consulting dan Presiden Republik Motivasi Indonesia Guz Reza, mengatakan bahwa, “Jangan kau benci mereka orang yang berdosa tapi kasihanilah perbuatan mereka, doakan mereka, ‘Tuhan aku yakin surga-Mu bukan teruntuk mereka yang suci, bukalah pintu-Mu untu mereka yang berdosa namun menyesali…, kepada-Nyalah semua dikembalikan’.”
Maka dari itu, jangan kita hindari orang yang telah berbuat dosa. Kita ingatkan dia untuk kembali ke jalan yang diridhai. Dan ketika ia telah menyadari kesalahannya dan ingin kembali ke jalan yang benar, jangan dijauhi. Tapi, rangkulah, pegang erat keyakinannya akan kebenaran jalan yang ditempuhnya. Bantulah ia untuk menemukan jalan terbaiknya. Insya Allah, kemaslahatan bersama akan terjalin di antara umat manusia yang saling peduli antar sesama. Wallahu’alam. []
Sumber: Tuha, Aku Selingkuh Dulu Ya/Karya: Rahmat Susanto/Penerbit: Zaga Media