Oleh Yoshi Putra Pratama
JIKA kita melihat parkiran masjid selalu penuh dengan kendaraan, terutama saat shalat Jumat. Apakah itu mobil atau motor, selalu ramai memenuhi parkiran masjid. Bahkan tak jarang, orang yang rumahnya yang masih berdekatan dengan masjid pun lebih memilih pakai motor ketimbang jalan kaki ketika berangkat ke masjid.
Padahal Allah SWT telah menyiapkan pahala yang besar bagi orang yang berjalan menuju masjid sebagaimana yang terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda :
أَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ ؟ قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ , قَالَ : إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ , وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ , وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ ) رواه مسلم
“Apakah kalian mau aku tunjukkan dengan apa yang allah hapuskan dosa baginya dan Allah tinggikan derajatnya? Para sahabat menjawab: tentu wahai Rasullullah, kemudian beliau berkata : menyempurnakan wudhu disaat saat yang dibenci, memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu shalat sampai shalat berikutnya, maka itulah ar-ribath, maka itulah ar-ribath” (HR. Muslim, 251)
Dan juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa ra berkata: Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ (رواه مسلم)
“Sesungguhnya pahala orang yang terbesar dalam hal shalat adalah mereka yang paling jauh jarak jalan kakinya kemudian yang berikutnya” (HR. Muslim, 662)
Maka hadits ini dan hadits sebelumnya menunjukkan dalil atas keutamaan rumah yang jauh dari masjid, dengan memperbanyak langkah ke masjid yang buahnya adalah mendapatkannya pahala di sisi allah, dan semakin banyaknya itu dikarenakan semakin jauhnya rumah dari masjid, apalagi ketika pulang dan perginya.
Dan dalam riwayat hadits yang berasal dari Ka’ab ra beliau berkata: “Dahulu ada seseorang yang saya tidak tahu apakah ada orang yang lebih jauh lagi rumahnya dari masjid dan dia tidak pernah melewatkan shalat berjamaah, maka dikatakan kepadanya: mungkin sebaiknya anda membeli keledai yang bisa anda naiki di kegelapan dan di teriknya kerikil panas pada siang hari? Orang ini menjawab: bukan yang membuat saya senang adalah ketika rumah saya dekat dengan masjid, akan tetapi yang saya inginkan adalah dituliskannya untukku (pahala) jalan kakiku ke masjid dan ketika aku berjalan pulang menuju keluargaku.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ ) رواه مسلم
Maka Rasulullah SAW bersabda “Sungguh dia telah mengumpulkan semuanya” (HR. Muslim, 663)
Maka lihatlah wahai saudaraku kepada pahala yang besar ini dari Rabb Yang Maha Pemurah, ketika ada hadits dari Nabi menunjukkan pahala dalam pulang dari masjid atau berangkat darinya, oleh karenanya sahabat ini menjadi termotivasi untuk pergi ke masjid jalan kaki walaupun rumahnya jauh.
وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً , وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً ) رواه مسلم
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju masjid di antara masjid-masjid Allah untuk mengerjakan shalat fardhu, maka setiap langkahnya menghapus dosa dan yang lain mengangkat derajatnya.” (H.R. Muslim, hadits 666)
وعَنْ بُرَيْدَةَ الأَسْلَمِيِّ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ) رواه أبو داود وصححه الألباني في صحيح أبي داود .
Dari Buraidah al-aslamy ra dari Nabi SAW bersabda : “Berilah kabar gembira kepada para pejalan kaki ke masjid digelap gulitanya malamdengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Abu Daud, hadits 561]
Makna kegelapan adalah ketika sempurna kegelapan dari Isya’ sampai Fajar. (dalil al-fatihin jilid 3 hal 558-559,)
Keutamaan ini bagi orang yang melaksanakan shalat Isya dan subuh secara berjamaah karena pada saat itu jalan gelap gulita.
Hadits-hadits tersebut semuanya memotivasi bagi seorang muslim agar bersemangat datang ke masjid jalan kaki tidak menggunakan kendaraan walaupun rumahnya jauh, ketika tidak memberatkan atau ketika ada udzur seperti usia lanjut dan sebagainya, dan hendaknya tidak membiasakan selalu menggunakan mobil atau motor apabila masjid bisa dijangkau dengan kaki tanpa kesukaran.
Selain fadhilah yang besar pergi ke masjid jalan kaki bisa menghapus dosa-dosa, mengangkat derajat, pahala yang banyak, serta cahaya yang sempurna pada hari kiamat, ada faidah-faidah lain yang bisa didapat oleh badan dari segi kesehatan:
Pertama, berjalan ke rumah Allah setiap hari di waktu-waktu shalat cukup untuk melatih otot dan mengatakan persendian tulang, sebagaimana dia juga memberikan andil bagi kesehatan dan pencegah penyakit karena terlalu banyak duduk dan lemak berlebih, karena berjalan kaki bisa membakar lemak.
Kedua, berjalan ke masjid bisa menjadi sarana olahraga yang bisa meningkatkan semangat, dan faidah lain yang tak terhitung, juga memiliki andil dalam penguatan badan, penambah semangat atas izin allah, agar menjadi pribadi yang sehat dari penyakit.
Ketiga, berjalan ke masjid bisa mengobati dan merefresh terlalu capeknya jiwa dan terlalu panjang permasalahan pikiran, karena bisa mengembalikan kondisi akal ke kondisi prima.
Keempat, berjalan ke masjid bisa mengobati berbagai penyakit hati atas izin Allah, kemampuan untuk bekerja keras dan ulet, karena peredaran darah menjadi lancar.
Singkatnya berjalan kaki ke masjid memiliki faidah yang sangat banyak bagi kesehatan dan hal itu banyak diungkapkan oleh para dokter zaman ini. Dan itu merupakan manfaat yang allah berikan kepada seorang mukmin didunia sebelum nikmat yang besar di akhirat. []
SUMBER: WAHDAH