SALURAN pernapasan di tubuh manusia tersusun secara sempurna, mulai dari hidung hingga paru-paru. Semuanya punya peran dan fungsinya masing-masing sehingga manusia bisa menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam proses pernapasan.
Di hidung, terdapat serangkaian proses penyaringan udara. Salah satunya dengan bantuan bulu hidung. Kendati kerap dipandang menjijikkan, bagian-bagian dalam hidung ini nyatanya punya jasa yang besar bagi kelancaran pernapasan manusia. Tak terkecuali upil dan ingus.
Kotoran yang umumnya berwarna hijau keabu-abuan ini ternyata memiliki peranan besar dalam sistem pertahanan tubuh.
BACA JUGA: Cairan yang Keluar dari Tubuh
Berikut ini fakta unik yang jarang diketahui tentang upil dan ingus di hidung:
Sistem pertahanan tubuh
Dikutip dari laman Healthline, hidung dan tenggorokan menghasilkan 2 liter ingus setiap harinya. Tiga fungsi utama ingus ini adalah:
Lubrikasi, untuk menjaga hidung dan saluran sinus tetap basah, serta mencegah keduanya dari iritasi.
Tameng pertahanan, untuk melindungi jaringan dan pembuluh darah pada lubang hidung dan sinus.
Saringan, untuk menyaring debu, benda asing yang kecil, dan bakteri maupun virus penyebab infeksi serta alergi.
Upil bermula dari ingus
Tubuh membiarkan peran ingus ini bekerja semestinya. Setelah ingus menangkap benda-benda asing di saluran pernapasan, maka rambut halus atau silia pada saluran pernapasan akan mendorong ingus ke hidung. Jika tidak dibersihkan secara cepat, ingus akan mengering dan menjadi upil.
Upil yang tadinya berbentuk lebih lembut dan lembab, akan keluar dengan warna yang bervariasi. Warna ingus bermacam-macam, mulai warna dari cokelat, kuning, ataupun hijau.
Melawan batuk pilek
Ketika dilanda batuk pilek, tubuh memiliki reaksi otomatis dalam melawan virus batuk pilek. Biasanya tubuh akan memproduksi histamin lebih banyak. Senyawa tersebut memicu selaput hidung menjadi bengkak dan produksi ingus (mukus) juga lebih banyak.
Oleh karenanya, mukus menjadi lebih tebal atau kental. Pertahanan ini dilakukan tubuh untuk mencegah penjalaran infeksi pada saluran napas bagian bawah. Jadi, tak heran, hidung selalu mengeluarkan banyak ingus dan upil ketika sedang batuk pilek.
Melawan alergi
Dalam melawan alergi, tubuh pun memiliki sistem pertahanan yang sama ketika ia melawan virus batuk pilek. Hal pemicu seperti debu, serbuk sari, atau alergen lain membuat selaput hidung membengkak dan meningkatkan produksi lendir.
BACA JUGA: 4 Tips Atasi Batuk
Pembengkakan tersebut biasanya dikenal dengan rhinitis alergi. Biasanya gejala tersebut disertai dengan batuk maupun bersin-bersin. Keduanya, bersamaan dengan sekresi lendir dan upil, merupakan sebuah pertahanan tubuh dalam mengeluarkan alergen.
Setiap hari kita menelan ingus
Siapa sangka bahwa setiap hari kita menelan ingus. Dilansir dari Everyday Health, seorang dokter anak bernama Jonathan Auth, MD dari California mengatakan hal tersebut.
Silia, rambut-rambut halus pada sistem pernapasan, terus mendorong ingus ke belakang hingga ke tenggorokan. Secara otomatis, ingus tertelan. Terkadang seseorang juga berusaha mengeluarkan ingus atau lendir dari dalam paru-parunya dengan cara batuk, lalu menelan ingusnya.
Secara alamiah, tubuh melakukan ini untuk mencegah penumpukan lendir pada saluran napas dan menghindarinya dari penyumbatan.
Kendati punya perang yang bermanfaat bagi tubuh, hakikatnya kotoran tetap lah perlu dibuang. Namun, upil dan ingus tercipta tentunya tak sia-sia.
Walaupun kerap dianggap sepele bahkan sering dipandang hina, ingus dan upil merupakan bagian dari kesempurnaan sistem yang tercipta di tubuh manusia. Tentunya hal itu tak lepas dari keagungan yang maha kuasa. Maka, manusia senatiasa perlu bersyukur atas semua karunia-Nya. []
SUMBER: HELLO SEHAT