SELALU ada kebaikan dalam setiap hal. Meskipun yang terlihat adalah sesuatu yang buruk, akan tetapi, Allah selalu selipkan pelajaran di dalamnya. Itu adalah bagian dari kasih sayang Allah kepada makhluknya.
Terkadang, manusia selalu melihat dzohirnya. Kejadian buruk yang menimpanya, ia anggap sebagai kehinaan. Tetapi, lama-lama atas izin Allah, orang tersebut tentu akan menyadari bahwa semua yang Allah berikan kepada kita adalah kebaikan.
Seperti kisah seorang raja dan pelayan satu ini. Kisah ini mungkin sudah tak asing di dengar. Akan tetapi, lewat kisah ini, kita bisa merenung. Semua kondisi yang Allah berikan, adalah kebaikan bagi kita.
Ada seorang Raja yang mempunyai seorang pelayan, yang dalam setiap kesempatan selalu berkata kepada sang Raja: “Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah.”
Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas menyerang sang Raja. Si pelayan berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak bisa mencegah Rajanya dari kehilangan sebuah jari tangan.
Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata, “Kalau Allah itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya..!”
Pelayan tersebut menjawab, “Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa Allah itu baik dan apapun yang dikerjakanNya adalah sempurna, Ia tak pernah salah.”
Merasa sangat tersinggung oleh respon pelayannya, sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawalnya untuk memenjarakan si pelayan. Sementara dibawa ke penjara, pelayan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: “Allah adalah baik dan sempurna adanya.”
Dalam suatu kesempatan lain, sang Raja pergi berburu sendirian, dan karena pergi terlalu jauh ia ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban.
Diatas altar persembahan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap. Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut karena dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.
Sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si pelayan dari tahanan, dan Raja itu berkata: “Temanku.. Allah sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun karena jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku.”
Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. “Kalau Allah itu baik, mengapa Ia membiarkan aku memenjarakanmu ?
Sang pelayan menjawab: “Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, baginda pasti sudah mengajak saya pergi berburu, dan saya pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap.”
Semua yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan pikiran negatif pun membunuh pikiran kita yang positif. []