SALAH satu ciri khas para ulama terdahulu, mereka sangat menghindari untuk masuk dan dekat dengan penguasa. Karena takut agamanya terfitnah. Terkecuali masuk kepada mereka untuk tujuan nasihat atau amar ma’ruf serta nahi munkar saja.
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
BACA JUGA: Siapa yang Boleh Jadi Penguasa?
من أتى أبواب السلطان أفتتن
“Barang siapa yang mendatangi pintu-pintu penguasa, maka dia akan difitnah.” [HR. Ahmad dan dishohihkan oleh Al Haitsami].
Maksud difitnah di sini, karena seorang yang masuk kepada penguasa, jika dia mencocoki apa yang dilakukan penguasa atau minimal mendiamkan, maka penguasa telah membahayakan agamanya (tapi dia dapat dunia yang melimpah). Tapi jika dia menyelisihi penguasa, maka penguasa telah membahayakan dunianya (namun selamat agamanya). [Al Mubarokfury dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At Tirmidzi].
BACA JUGA: Obati Penyakit Hati dari Penguasaan Setan, Begini Caranya
Saya salut, jika ada di zaman ini seorang dai yang berani menolak undangan penguasa karena takut terfitnah agamanya, saat manusia berlomba untuk mendekat dan masuk ke istana penguasa.
Semoga Allah menjaga agama kita sekalian. []
Facebook: Abdullah Al Jirani