HIDUP di dunia ini memang terasa lebih menyenangkan bagi mereka yang memang begitu menikmati hidup. Namun, tak sedikit pula orang yang enggan untuk berlama-lama tinggal di dunia ini. Hanya saja, ada segelintir orang saja yang ingin segera meninggalkan dunia dan berjumpa dengan Tuhannya.
Dunia ini penuh dengan tipuan. Banyak orang yang sudah masuk ke dalam perangkapnya. Dunia terkadang melalaikan kita dalam mengingat akhirat. Membuat kita lalai terhadap kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilaksanakan.
Silaunya dunia ini membuat mata hati kita tertutup. Sehingga, sangat sulit bagi kita untuk membedakan mana yang benar dan tidak. Di situlah kita terjerat dan terperangkap akibat kemilau dunia. Butanya mata hati membuat kita sulit untuk membentengi diri dari tipuan dunia.
Oleh sebab itu kita harus memiliki pelindung diri agar kemilau itu tidak menghalangi kita dalam memandang jauh ke depan. Bagaimana caranya? Selalu mengingat kematian, itulah salah satu hal penting yang harus kita lakukan. Dengan begitu, pancaran Islam yang memberi petunjuk pada arah keselamatan akan mudah kita dapat.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Al-Miswar Al-Hasyimi, di mana ia berkata, “Rasulullah SAW membacakan ayat, ‘Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sesak dan sempit,’ (QS. Al-An’am: 125). Kemudian beliau bersabda, ‘Apabila cahaya Islam itu masuk ke dalam hati, maka hal itu menjadi lapang dan terbuka.’ Kemudian ada orang yang menanyakan, ‘Apakah ada tanda untuk itu?’ Beliau bersabda, ‘Ya, yaitu menjauhkan diri dari dunia (yang penuh) tipuan menuju ke dunia yang kekal (akhirat) dan mempersiapkan diri untuk maut sebelum maut itu datang’.”
Jadi, Allah dan Rasul-Nya memberikan gambaran orang-orang yang mendapat petunjuk dari Tuhannya. Jika kita ingin mendapatkannya, maka kita pun bisa melakukan hal yang terbaik bagi Allah SWT. Di mana segala sesuatu yang dilakukan itu semata-mata hanya untuk menggapai ridha-Nya.
Mempersiapkan diri dalam menghadapi maut juga menjadi kekuatan bagi diri kita agar tidak tertipu dengan dunia. Dunia akan takluk melihat perjuangan kita menggapai rahmat dan ridha Allah SWT sebagai bekal di akhirat kelak. Melakukan segala aktivitas dunia hanya untuk mendapat kasih sayang Allah, akan mempermudah kita dalam menjalankan kehidupan. Walau pun tantangan dunia menerjang dengan begitu hebatnya, tidak akan terasa jika kita selalu yakin adanya Allah di samping kita. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang